Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Perang Baru Korut Timbulkan Keraguan Soal Efektivitas Sanksi

Kompas.com - 16/05/2014, 10:51 WIB
SEOUL, KOMPAS.COM - Sejumlah citra satelit telah memperlihatkan dua kapal perang baru Korea Utara (Korut) - yang terbesar yang dibangun dalam 25 tahun dan menjadi sebuah peringatan penting terkait efektivitas sanksi, kata sebuah lembaga think-tank AS, Jumat (16/5/2014).

Baru-baru ini, sejumlah foto milik satelit komersial menunjukkan dua frigat baru pengangkut helikopter yang secara terpisah berlabuh di galangan kapal di Nampo di Korut barat dan di Najin di Korut timur laut.

Kapal-kapal itu diluncurkan sekitar tahun 2011-2012, yang terutama dirancang untuk menghadapi apa yang dianggap Pyongyang sebagai ancaman yang meningkat terkait pembelian sejumlah kapal selam Korea Selatan yang dimulai pada awal 1990-an, kata Institut AS-Korea di Johns Hopkins University.

Namun kapal-kapal tersebut juga dapat dikerahkan untuk mengawasi zona perikanan regional - dengan implikasi keamanan bagi Korea Selatan, Jepang dan China, kata institut itu dalam sebuah analisis di situsnya, 38 North.

Walau mungkin masih butuh beberapa tahun untuk sepenuhnya mengintegrasikan kedua frigat ke dalam operasi armada angkatan laut negara itu, institut tersebut mengatakan, keberadaan kapal-kapal itu merupakan "langkah evolusi" dalam strategi angkatan laut Korut dengan memasukkan helikopter dalam operasi anti-kapal selam.

Analisis tersebut juga mencatat bahwa pembangunan dua kapal perang itu dan kelas-kelas kapal baru angkatan laut lainnya telah dilakukan selama periode sanksi ekonomi internasional yang berkepanjangan. "Pengerahkan dua frigat baru pengangkut helikopter milik Korut itu mungkin menjadi sebuah peringatan penting tentang efektivitas sanksi dan kebutuhan untuk secara hati-hati dan realistis mengevaluasi kembali laporan soal penurunan kemampuan militer konvensional negara itu," kata lembaga tersebut.

Perkembangan persenjataan konvensional Korut secara luas dibayangi kekhawatiran akan rudal balistik dan program senjata nuklirnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com