Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Kecam Aksi Penculikan yang Dilakukan Boko Haram

Kompas.com - 08/05/2014, 19:24 WIB
KAIRO, KOMPAS.com -- Aksi kelompok militan Boko Haram menculik ratusan siswi sekolah perempuan di kota Chibok, Nigeria, bulan lalu, mendapat kecaman dari para tokoh Islam, politisi, dan media di berbagai negara di dunia.

Di Mesir, Menteri Penegakan Agama Mohammed Mokhtar Gomaa menyebut penculikan yang dilakukan Boko Haram itu tak lebih dari sebuah aksi terorisme.

"Apa yang dilakukan Boko Haram adalah murni terorisme yang tak terkait sama sekali dengan ajaran Islam," kata Gomaa.

Sementara itu, Sheikh Ahmed al-Tayeb dari Universitas Al-Azhar, Kairo, yang merupakan salah satu institusi ilmu agama Islam ternama dunia juga mengecam aksi Boko Haram itu.

"Penculikan itu sangat bertentangan dengan Islam dan prinsip-prinsip toleransi yang dibawa Islam," kata Sheikh Ahmed.

Di Pakistan, harian berbahasa Inggris, Dawn, menerbitkan tajuk rencana yang mendesak Nigeria segera mengambil langkah untuk melawan Boko Haram.

"Kemarahan rakyat Nigeria terkait kejahatan brutal terbaru ini memunculkan harapan bahwa negara akhirnya akan mengambil langkah tepat untuk mengakhiri kejahatan yang terus bertumbuh ini," demikian tulis kolumnis harian Dawn, Mahir Ali.

Sedangkan sebuah situs berita berhaluan kiri Swedia, politism.se, memilih mengkritik komunitas internasional yang lambat merespons masalah penculikan ini. Penulis situs ini, Nikita Feiz, juga mempertanyakan mengapa penculikan masif di Nigeria ini tak memicu reaksi keras seperti saat Malala Yousafzai ditembak Taliban Pakistan.

"Melihat situasi di Nigeria, Malala tampak seperti janji palsu Barat yang menyatakan akan memperjuangkan hak-hak perempuan agar bisa bersekolah tanpa takut akan menjadi subyek eksploitasi dan pelecehan seksual," tulis Feiz.

Dari Amerika Serikat, Presiden Barack Obama mengirimkan tim pakar, termasuk personel militer AS dengan spesialisasi intelijen, investigasi, negosiasi sandera, pembagian informasi, dan bantuan untuk korban.

Sedangkan di London, Inggris, setelah unjuk rasa selama akhir pekan lalu di luar Kedutaan Besar Nigeria di London dan berbagai media menuntut langkah nyata Pemerintah Inggris, akhirnya PM David Cameron mengirim tim kecil ke Nigeria.

Bantuan juga datang dari China yang disampaikan langsung PM Li Keqiang saat berkunjung ke Nigeria dan bertemu Presiden Goodluck Jonathan. PM Le Keqian juga menjanjikan akan terus membantu Nigeria dalam memerangi terorisme dalam banyak cara, termasuk melatih personel militer, khususnya dalam operasi anti-pemberontak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com