Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Merokok, Napi di Australia Panjat Atap Penjara

Kompas.com - 06/05/2014, 19:59 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com - Sejumlah tahanan di penjara Queensland, Australia menggelar aksi unjuk rasa dengan cara memanjat atap bangunan penjara. Mereka memprotes pemberlakuan aturan baru di seluruh negara bagian Queensland yang melarang narapidana merokok di dalam penjara.

Pada Senin petang (5/5/2014), lima orang narapidana memanjat atap bangunan penjara Queensland Selatan di Gatton, Brisbane Barat, mereka memprotes aturan larangan merokok didalam penjara yang efektif berlaku mulai hari ini.

Sementara itu, dua orang tahanan lainnya juga memanjat penjara pusat Arthur Gorrue di Wacol memprotes kualitas makanan dan akses untuk berolahraga.

Kedua penjara ini ditutup untuk sementara, ketika sejumlah petugas berusaha bernegosiasi dengan para tahanan yang berunjuk rasa.

Jaksa Agung Queensland, Jarrod Bleijie mengatakan penjara-penjara di negara bagian itu mulai memberlakukan aturan ketat mengenai penyelundupan tembakau ke dalam penjara.

"Di sel-sel penjara kami larangan merokok sudah diberlakukan sejak 2008 sehingga sampai batas tertentu mereka sudah di pasar gelap, "katanya.

"Kami akan memastikan bahwa pengunjung diperiksa dan bahwa tahanan tidak merokok," tambah dia.

Kebijakan ini yang diterapkan pemerintah Queensland ini meniru aturan penjara sebagai kawasan bebas dari asap rokok yang diterapkan di Selandia Baru dan negara bagian Northern Territory.

Pemerintah Negara bagian Queensland  mengatakan banyak tahanan telah memilih untuk berhenti merokok jauh sebelum aturan ini diterapkan.

Namun Alison Finley-Bisset, dari Serikat Bersama, mengatakan aturan ini hanya akan menciptakan ketegangan di antara narapidana dan staf  penjara yang tingkat huniannya sudah nyaris melampaui kapasitas.
 
"Ketika aturan ini diberlakukan  di Selandia Baru, terjadi peningkatan serangan pada staf yang sangat signifikan. Para tahanan menjadi kerap terlibat perselisihan nyata di sana," katanya.

"Kami cukup prihatin dengan tingkat kepadatan penghuni di penjara-penjara di Australia," Alison menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com