Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boko Haram Klaim Dalangi Penculikan Ratusan Siswi

Kompas.com - 05/05/2014, 19:37 WIB
ABUJA, KOMPAS.com - Kelompok Boko Haram, Senin (5/5/2014), mengklaim berada di balik penculikan ratusan siswa sekolah di wilayah utara Nigeria yang memicu kemarahan internasional.

Dalam video yang diterima AFP itu, pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau juga mengancam  akan menjual para siswa itu sebagai "budak".

"Saya menculik anak-anak gadis kalian," kata Shekau dalam video berdurasi 57 menit itu.

Sebanyak 276 siswa sebuah sekolah perempuan di kota Chibok, negara bagian Borno diculik tiga pekan lalu. Sebanyak 53 siswi berhasil meloloskan diri namun 223 siswi lainnya masih ditahan.

Dalam video itu, Shekau terlihat mengenakan seragam tempur berdiri di depan sebuah kendaraan angkut personel dan dua mobil bak terbuka yang dilengkapi senapan mesin. Enam orang bersenjata dengan penutup wajah berdiri di kiri dan kanan Shekau.

Dalam 14 menit pertama, Shekau mengecam demokrasi, pendidikan Barat, upaya meningkatkan kerukunan antara umat Islam dan Kristen serta perjuangan melawan kelompok non-Islam.

"Saya menculik para siswa sekolah dengan pendidikan Barat dan kalian merasa terganggu. Saya katakan pendidikan Barat harus berakhir. Anak perempuan harus pergi dan menikah," ujar Shekau.

Shekau kemudian mengulangi pernyataannya soal pendidikan Barat harus diakhiri dan klaimnya sebagai dalang penculikan itu.

"Saya akan menjual mereka. Saya akan menikahi seorang wanita berusia 12 tahun. Saya akan menikahi wanita berumur 9 tahun," tambah Shekau.

Sejumlah pemimpin masyarakat Chibok meyakini para siswi itu dibawa melintasi perbatasan Nigeria menuju Chad dan Kamerun. Di sana para gadis itu dijual sebagai pengantin dengan harga kurang dari Rp 150 ribu.

Sementara itu, Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan dan pemerintahannya berada dalam tekanan sejak aksi penculikan yang terjadi pada 14 April lalu itu.

Dalam pidato publik pertamanya pada Minggu (4/5/2014) malam, Presiden Jonathan berjanji pemerintah akan menemukan dan mengembalikan gadis-gadis itu ke keluarga mereka.

"Ini adalah masa-masa penuh cobaan untuk negeri ini....kondisi ini sangat menyakitkan," kata Jonathan.

Dia menambahkan, pemerintah sudah meminta bantuan negara sahabat termasuk Amerika Serikat untuk membantu Nigeria mengatasi masalah ini.

Sejal beebrapa tahun terakhir Boko Haram mengobarkan pemberontakan berdarah terhadap pemerintah Nigeria. Ribuan nyawa sudah melayang bahkan tahun ini saja sudah 1.500 orang tewas akibat pemberontakan ini.

Pemberontakan Boko Haram terkonsentrasi di tiga negara bagian yaitu Borno, Yobe dan Adamawa, yang berada dalam situasi darurat sejak Mei tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com