Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah Rekaman yang Mengancam Perdamaian Irlandia Utara...

Kompas.com - 05/05/2014, 10:38 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Sebuah rekaman yang terkunci di perpustakaan sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat diharapkan membantu pengungkapan misteri pembunuhan puluhan tahun lalu. Namun, pengungkapan kasus ini juga rentan mengoyak perdamaian yang rapuh di Irlandia Utara.

Rekaman ini memutar balik waktu ke kasus penculikan dan pembunuhan Jean McConville di Belfast pada 1972. Penyidikan kasus atas janda tersebut dihidupkan kembali setelah wawancara Boston College dari Proyek Belfast diserahkan kepada penyidik Irlandia Utara.

Rekaman tersebut memuat wawancara dengan para mantan pejuang paramiliter Irlandia Utara. Di dalamnya, ada catatan lisan tentang apa yang terjadi dalam beberapa dekade pertempuran yang mengoyak wilayah tersebut.

Para mantan milisi yang mengikuti proyek itu diberi tahu bahwa wawancara yang direkam tersebut akan dirahasiakan sampai mereka meninggal. Tahun lalu, pengadilan Amerika Serikat memutuskan rekaman dari narasumber yang sudah meninggal berisi klaim tentang pembunuhan McConville harus diserahkan Boston College ke kepolisian Irlandia Utara.

Dugaan keterlibatan pemimpin partai

Salah satu narasumber dalam wawancara itu adalah Brendan Hughes, mantan komandanTentara Republik Irlandia (IRA), kelompok paramiliter Katolik di Irlandia utara. Dalam wawancara itu dia menyebutkan keterlibatan pemimpin Sinn Fein, Gerry Adams, dalam pembunuhan lebih dari 40 tahun lalu tersebut.

Sinn Fein adalah partai politik berhaluan republik yang aktif di Irlandia Utara maupun Republik Irlandia. Tuduhan itu sudah mendapat sangkalan. Namun, pada Rabu (30/4/2014), rekaman tersebut diserahkan ke kepolisian, dan penyidik langsung menangkap Adams, meski belum ada tuntutan yang diajukan.

McConville, ibu dari 10 anak, diculik dari rumahnya di Belfast pada suatu petang tahun 1972. Kerangka McConville hanya ditemukan sebagian. Sisa jenazah itu pun sudah dimakamkan di pantai di County Louth pada 2003. Dari kerangka tersebut diketahui McConville mati karena luka tembak di bagian belakang kepalanya.

"Mereka datang sekitar waktu minum teh dan mereka menyeretnya keluar dari kamar mandi, menyeret dia keluar," kenang putri McConville, Helen McKendry, yang pada saat kejadian masih anak ingusan.

Dalam rekaman yang diserahkan pekan lalu, Hughes bertutur soal kasus McConville. "Aku tahu dia sedang dieksekusi. Aku tahu itu. Namun aku tidak tahu dia dikuburkan atau hilang seperti yang mereka katakan sekarang..."

Adams telah membantah terlibat dalam pembunuhan ini. "Saya percaya bahwa pembunuhan Jean McConville dan penguburan rahasia tubuhnya itu salah dan merupakan ketidakadilan yang pedih," ujar lelaki berumur 65 tahun ini dalam pernyataan yang diunggah di laman partainya. "Tuduhan berbahaya telah dikenakan kepada saya. Saya membantah semua itu."

Adams menambahkan, "Saya tidak pernah memisahkan diri dari IRA dan tak akan memisahkan diri. Namun saya tidak bersalah dalam penculikan, pembunuhan, maupun penguburan McConville."

Dengan sejarah panjang keterkaitan IRA yang pernah dianggap sebagai sayap bersenjata Sinn Fein, Adams adalah politisi Katolik terkemuka yang membantu menjadi penghubung perdamaian di Irlandia Utara. Hari ini, Sinn Fein adalah partai oposisi terbesar kedua di Irlandia.

Martin McGuinness, anggota Sinn Fein dan Wakil Menteri Pertama Irlandia Utara, mengatakan kepada wartawan di Belfast bahwa penangkapan Adams merupakan tindakan yang tidak perlu, tidak dibenarkan, dan bermotif politik.

McGuinnes mengatakan, dari kasus ini dia melihat sisi gelap kepolisian Irlandia Utara dalam beberapa hari terakhir. Menurut dia, penangkapan Adams merupakan upaya disengaja untuk memengaruhi pemilihan umum yang dijadwalkan berlangsung tiga pekan mendatang.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com