Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Mendarat Selamat Setelah Mesin Terbakar

Kompas.com - 29/04/2014, 13:59 WIB
PERTH, KOMPAS.COM — Sebuah pesawat penumpang yang membawa 93 orang mendarat dengan selamat di Bandar Udara Perth pada Selasa (29/4/2014) meski mengalami kebakaran mesin dramatis di udara tak lama setelah lepas landas, kata sejumlah pejabat.

Tidak ada yang terluka dalam insiden menyeramkan yang menimpa jet Cobham Aviation yang lepas landas dari Perth menuju Pulau Barrow di Australia Barat. Namun, sejumlah penumpang yang melaporkan panik.

"Bahan bakar mulai dibuang, terbakar, ada sedikit kepanikan di kabin, tetapi para pilot cukup cepat bereaksi dan memotong saluran bahan bakar dan kemudian memadamkannya," kata Jason Grimmett, yang berada di pesawat itu, kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC). "Jadi kami lalu berbalik dan kembali pulang."

Grimmett mengatakan, sebagian besar orang-orang di kabin tetap tenang saat pesawat dengan empat mesin kembali ke terminal, tetapi tidak semua orang bersikap demikian. "Ada beberapa orang yang panik cukup parah tetapi kami masih punya tiga mesin lainnya, jadi kecuali ada sesuatu yang besar terjadi, hanya sedikit bahan bakar yang terbakar," katanya.

Seorang perempuan juru bicara untuk lembaga pemerintah Airservices Australia mengatakan kepada AFP bahwa ada api di mesin nomor dua pesawat itu tak lama setelah lepas landas. "Pilot mematikan mesin itu, api dipadamkan dan pesawat itu kembali ke Perth," katanya. "Pesawat tersebut mendarat dengan selamat dan mampu berjalan ke gerbangnya. Pemadam kebakaran disediakan di lapangan."

Sejumlah saksi di darat mengatakan, mereka melihat api mengepul dari mesin jet British Aerospace 146 selagi di udara dan cemas akan terjadi sesuatu yang paling buruk. "Begitu pesawat tersebut berada di atas gedung-gedung, saya bisa melihat asap merah dan putih sepanjang 20 meter atau 30 meter yang berasal dari mesin kiri," kata seorang penelepon lokal ke stasiun radio 6PR, yang diidentifikasi hanya sebagai Gary. "Pesawat itu sedang naik saat itu dan tampak mengerikan. Itu tampak seperti akan menjadi petaka."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com