Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2014, 02:29 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber

JERUSALEM, KOMPAS.com - Presiden Palestina Mahmud Abbas, Selasa (22/4/2014), mengatakan bahwa dia akan melanjutkan pembicaraan damai hanya bila Israel memenuhi prasyarat yang diajukannya, termasuk penghentian pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat. Israel langsung menolak prasyarat itu.

"Dia yang membuat prasyarat seperti itu tidak menginginkan perdamaian," kata seorang pejabat senior Israel kepada AFP dengan syarat anonimitas, Selasa petang. Sebelumnya, Abbas berbicara kepada wartawan Israel di markasnya di Tepi Barat. Pernyataan tersebut dia sampaikan hanya sepekan sebelum target tercapainya kesepatan damai dari pembicaraan maraton selama 9 bulan.

Pernyataan Abbas disampaikan setelah utusan Amerika Serikat, Martin Indyk, bertemu dengan perunding Israel dan Palestina. Tujuan pertemuan itu adalah menyelamatkan pembicaraan damai yang sejak awal merupakan inisiasi Amerika Serikat.

Abbas mengatakan dia akan menyetujui perpanjangan negosiasi setelah 29 April 2014 jika Israel melanjutkan pembebasan para tahanan sesuai kesepakatan awal dan membahas perbatasan negara Palestina di masa mendatang.

"Harus ada pembekuan total dari permukiman (Yahudi)," ujar Abbas sembari menyebut termasuk permukiman Yahudi di Jerusalem Timur yang telah dianeksasi Israel. "Perbatasan antara Israel dan negara Palestina juga harus didefinisikan dalam waktu satu, dua, atau tiga bulan ke depan, bila pembicaraan harus diperpanjang."

Palestina sudah sejak lama berpendapat pembangunan permukiman Yahudi sebagai hambatan besar bagi pembicaraan damai dengan Israel. Mereka beralasan Israel terus saja aktif membangun di atas lahan yang seharusnya merupakan bagian dari negara Palestina merdeka di masa mendatang.

Proses perdamaian terhenti bulan lalu setelah Israel membatalkan pembebasan 26 tahanan Palestina yang merupakan tahap keempat pembebasan sebagaimana kesepakatan awal pembicaraan damai. Pembicaraan damai yang dimotori Amerika ini dimulai pada Juli 2013.

Pejabat senior Israel yang menolak disebutkan namanya itu, mengatakan kepada AFP bahwa pembangunan permukiman di Yerusalem tak perlu dihentikan. Dia mengatakan Israel tak pernah setuju untuk membahas masalah perbatasan Palestina sebagai topik khusus yang terpisah dari topik utama lainnya.

"Tidak mungkin menentukan perbatasan sebelum ada kesepakatan tentang isu-isu lain," kata pejabat itu. Dia menegaskan pula bahwa Israel tidak pernah berkomitmen untuk tak melakukan pengusiran terhadap beberapa tahanan terakhir Palestina, entah kembali ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas maupun ke luar negeri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com