Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Putih Tanggapi Petisi Usir Justin Bieber

Kompas.com - 19/04/2014, 22:24 WIB
WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih ternyata menanggapi petisi warga AS yang meminta agar penyanyi remaja Justin Bieber dideportasi kembali ke negara asalnya, Kanada.

Sejak Januari lalu, hampir 275.000 orang warga AS membubuhnkan nama mereka dalam sebuah petisi yang dikirim ke situs resmi Gedung Putih meminta Presiden Barack Obama, mencabut kartu hijau yang dimiliki Bieber.

Jumlah orang yang membubuhkan nama dalam petisi itu, melampaui batas minimal yang ditetapkan Gedung Putih yaitu 100.000 nama untuk mendapatkan perhatian presiden.

Namun, Gedung Putih hanya menjawab tidak akan berkomentar soal petisi itu, sambil mengutip klausul dalam program petisi rakyat ini bahwa pemerintah berhak mengabaikan sejumlah petisi.

"Terima kasih atas petisi dan partisipasi Anda dalam program ini. Maaf mengecewakan Anda sekalian karena kami (Gedung Putih) tidak akan berkomentar untuk petisi yang satu ini," demikian bagian awal jawaban Gedung Putih.

"Jadi kami akan serahkan ke lembaga lain untuk mengomentari kasus terkait Tuan Bieber, namun kami senang Anda semua peduli dengan isu imigrasi. Sebab, sistem yang ada saat ini sangat buruk," tambah Gedung Putih.

Gedung Putih menambahkan, bahwa sejumlah pakar ekonomi independen mengatakan reformasi imigrasi akan menumbuhkan perekonomian negara dan mengurangi defisit anggaran hingga 1 triliun dolar untuk 20 tahun ke depan.

"Untuk Anda ketahui, itu sama dengan 12, miliar lembar tiket konser atau 100 juta kopi album debut Tuan Bieber," tambah Gedung Putih.

Pernyataan itu diakhiri dengan kalimat "You better believe it", sebuah ungkapan yang biasa digunakan para penggemar Bieber yang sebagian besar adalah remaja.

Petisi itu dibuat seseorang berinisial JA di Detroit pada 23 Januari lalu, tepat pada hari Justin Bieber ditahan di Miami karena mengemudi mobil sambil mabuk dan melakukan balapan ilegal.

"Kami rakyat Amerika Serikat merasa kami diwakili dengan salah dalam dunia kebudayaan pop," kata JA dalam petisinya itu.

"Kami ingin pemerintah mencabut 'green card' dan mendeportasi si pecandu narkoba, orang berbahaya, ceroboh dan perusak, Justin Bieber," lanjut JA.

"Dia tak hanya mengancam keselamatan rakyat namun juga memberi pengaruh buruk untuk para pemuda AS. Kami rakyat AS ingin menyingkirkan Justin Bieber dari masyarakat kami," tambah JA.

Justin Bieber (20), diyakini tinggal dan bekerja di AS dengan fasilitas visa pekerja hiburan yang bisa diperpanjang dan bukan 'green card' untuk status penduduk permanen.

Sejauh ini belum diketahui apakah penahanan Bieber akan mempengaruhi visa kerjanya. Di Kanada, penyanyi belia itu juga berurusan dengan hukum setelah dituduh memukul kepala seorang pengemudi limousine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com