Sebagian besar kamar tidur penumpang berada di lantai empat dan lima dari kapal itu. "Penyelam sudah mencoba setidaknya enam kali untuk masuk ke dalam kabin yang terendam itu, tapi gagal," aku Kim. Upaya memompa udara ke dalam kapal akan kembali dicoba pada Jumat (18/4/2014) pagi.
Kim menambahkan, saat ini tim penyelamat sudah mulai mempertimbangkan memakai crane untuk mengangkat kapal dari air. "Kami condong mengupayakan pemulihan kapal. Pendekatan pertama kami adalah masuk ke kapal dan memasukkan oksigen dengan tujuan memperpanjang durasi harapan hidup," ujar dia. "Sayangnya, jarak pandang yang sangat terbatas dan rintangan besar menyulitkan kami mendekati kapal untuk melakukannya."
Media Korea Selatan, sebagaimana dikutip CNN, mengutip para penyidik mendalami kemungkinan kapal telah mengambil belokan tajam saat kecelakaan, menyebabkan muatan kendaraan dan kargo bergeser sehingga kapal kehilangan keseimbangan. CNN belum mendapatkan konfirmasi atas dugaan tersebut.
Analis keselamatan transportasi CNN, Mary Schiavo, mengatakan keyakinannya soal kapal telah menabrak sesuatu. Adapun pensiunan kapten kapal barang, Jim Staples, berpendapat kapal mencoba menambah kecepatan setelah terlambat dua jam pemberangkatan dari Incheon karena kabut tebal.
Tidak ada penjelasan dari perusahaan operator kapal, Chonghaejin Marine Corp. Hanya muncul permintaan maaf. "Kami sangat meminta maaf kepada keluarga. Kami benar-benar minta maaf," kata eksekutif Chonghaejin, Kim Young-bung. "Perusahaan kami berjanji bahwa kami akan melakukan yang terbaik." Presiden perusahaan ini berusaha mendatangi lokasi kecelakaan, tetapi justru pingsan dan dibawa ke rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.