Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tidak Tahu Pertemuan Puncak Al Qaeda di Yaman?

Kompas.com - 17/04/2014, 10:27 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.COM - Sejumlah pertanyaan diajukan Rabu (16/4/2014) setelah sebuah video memperlihatkan apa yang tampak seperti pertemuan terbesar dan paling berbahaya Al Qaeda di Yaman dalam beberapa tahun terakhir.

Apakah para pejabat intelijen AS tahu pertemuan itu terjadi?

"Saya tidak bisa membayangkan bahwa mereka tahu tentang pertemuan itu. Padahal, ada tujuh serangan pesawat tak berawak (drone) di Yaman tahun ini. Ada satu pada 1 April, jadi itu bukan karena program drone yang ditangguhkan," kata Peter Bergen, analis keamanan nasional CNN. "Menurut saya, kita tidak tahu pasti apakah mereka tahu atau tidak tahu tentang pertemuan itu, tetapi akal sehat akan menyatakan bahwa mereka tidak mengetahuinya," katanya.

Para pejabat AS belum mengomentari hal itu, tetapi setiap sisi video itu kini sedang dianalisis sebagai bahan informasi intelijen.

Para analis tengah memeriksa sebuah mobil putih dalam video itu, yang memimpin sebuah konvoi. Mereka bahkan menganalisis jus buah yang disajikan untuk mencari petunjuk.

Di tengah video itu, seorang pria yang dikenal sebagai putra mahkota Al Qaeda, Nasir al Wuhayshi, muncul secara terang-terangan di tempat terbuka, memberi selamat kepada para pengikut di Yaman. Al Wuhayshi adalah pemimpin nomor dua Al Qaeda global dan kepala Al Qaeda di Semenanjung Arab.

Dalam pidato kepada kelompok itu, Al Wuhayshi menegaskan bahwa dia akan menyasar Amerika Serikat. Ia mengatakan "Kita harus menghilangkan salib .... Pengusung salib adalah Amerika!"

Video itu mulai muncul di situs-situs kaum jihad baru-baru ini. Video tersebut menarik perhatian para pejabat AS dan para pakar terorisme global. Para pejabat AS mengatakan, mereka yakin video itu otentik.


Mereka yakin video tersebut diproduksi baru-baru ini. Wajah beberapa anggota Al Qaeda dalam video itu dibuat kabur. Hal itu menimbulakn kekhawatiran akan adanya rencana serangan baru.

Mengapa Al Qaeda merilis video seperti itu? Bergen berspekulasi bahwa kelompok itu melakukannya untuk tujuan propaganda. "Untuk menunjukkan kami masih di sini. Kami masih beroperasi," katanya. "Kelompok itu masih berpotensi menjadi ancaman yang cukup ganas."

Al Qaeda di Semenanjung Arab, yang juga dikenal sebagai AQAP, dianggap sebagai afiliasi Al Qaeda paling berbahaya. CIA dan Pentagon telah membunuh beberapa pemimpin AQAP lewat serangan drone. Namun kelompok ini sekarang semakin berani.

Seorang Jenderal Purnawiran AS, Mark Kimmitt, mengatakan afiliasi Al Qaeda yang lebih kecil sedang bergabung menjadi sebuah basis yang lebih terorganisir. "Cepat atau lambat, jika mereka terus  menjadi lebih baik, lebih kuat dan lebih terorganisasi, mereka akan menjadi ancaman langsung terhadap Amerika Serikat."

Kimmitt mengatakan kepada CNN, tidak mungkin AS tidak mengetahui pertemuan yang ditunjukkan dalam video itu. "Pertanyaannya bukan mengapa kita tidak tahu," katanya. "Pertanyaannya adalah, apa yang akan kita lakukan tentang hal itu?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com