Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Indonesia Ambil Alih Peternakan Sultan Brunei di Australia

Kompas.com - 14/04/2014, 12:03 WIB
CANBERRA, KOMPAS.COM — Sultan Brunei Hassanal Bolkiah melepas salah satu peternakannya di wilayah utara Australia kepada perusahaan Indonesia. Sementara itu, satu perusahaan Indonesia lainnya juga dikabarkan akan membeli peternakan yang lebih kecil pekan ini.

Peternakan milik Sultan Bolkiah tersebut terletak di daerah Willeroo dengan kapasitas 22.000 sapi. Nama perusahaan Indonesia yang membeli peternakan ini belum diungkapkan, tetapi nilainya diperkirakan berkisar 12 juta dollar Australia (Rp 120 miliar).

Andrew Gray, agen penjualan peternakan ini, menjelaskan bahwa perusahaan Indonesia tersebut merupakan perusahaan milik pribadi yang telah lama menjalin hubungan dengan industri ternak di wilayah utara Australia.

Menurut Gray, negosiasi jual-beli ini berlangsung selama enam bulan. "Willeroo dibeli oleh perusahaan Indonesia ini untuk menstabilkan pasokan," ujarnya.

Sebelumnya, perusahaan Indonesia lainnya bernama Santori telah membeli peternakan di daerah Riveren dan Inverway, juga di wilayah utara Australia.

Dengan penjualan peternakan Willeroo ini berarti Sultan Brunei kini tinggal memiliki satu peternakan di negara bagian itu, yaitu Opium Creek.

Menurut Gray, minat perusahaan-perusahaan Indonesia masuk ke peternakan sapi di Australia sangat besar. Ia mengatakan, dalam pekan ini, sebuah perusahaan Indonesia lainnya diperkirakan akan menyelesaikan pembelian sebuah peternakan yang lebih kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com