Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Kemarin, Militan Boko Haram Diduga Bunuh 60 Orang di Negaria

Kompas.com - 14/04/2014, 11:33 WIB
KANO, KOMPAS.COM - Militan Islam Boko Haram, Minggu (13/4/2014), diduga telah menewaskan sedikitnya 60 orang di negara bagian Borno yang bergolak di Nigeria timur laut yang dekat dengan perbatasan Kamerun, kata seorang pejabat lokal.

"Para penyerang, yang tidak diragukan lagi merupakan pemberontak Boko Haram, menyerang Amchaka dan desa-desa sekitar pada pagi ini. Mereka melemparkan IED (alat peledak yang diimprovisasi) ke rumah-rumah dan membuat rumah-rumah itu terbakar," kata Baba Shehu Gulumba, seorang administrator pemerintah di Kabupaten Bama, kepada kantor berita AFP.

"Mereka kemudian mengumbar tembakan, menembaki warga yang kebingungan ketika mencoba untuk melarikan diri, menewaskan 60 orang dan melukai beberapa orang lainnya," kata Gulumba melalui telepon dari Maiduguri, ibukota negara bagian itu.

Para penyerang menyerbu Amchaka dan desa-desa tetangga di Bama dengan menggunakan sejumlah truk, sepeda motor dan dua kendaraan lapis baja. Mereka menembaki penduduk dan membakar rumah-rumah, kata Gulumba.

Sumber-sumber lokal lain memastikan serangan itu tetapi tidak memberikan jumlah korban tewas.

Para penyerang merusak sumur bor, satu-satunya sumber air bagi warga desa, tambah Gulumba.

Serangan tersebut telah mendorong eksodus massal warga dari desa-desa di daerah tersebut.

Di seberang perbatasan di Kamerun utara, pasukan keamanan Kamerun menewaskan tiga tersangka kaum militan Boko Haram di kota Amchide, kata seorang sumber keamanan di sana. Bala bantuan militer berada di daerah itu karena kelompok bersenjata Boko Haram menembaki sebuah pos polisi di kota itu Minggu pagi dan melukai dua orang petugas.

Puluhan orang telah tewas dalam beberapa hari terakhir di negara bagian Borno, kata anggota parlemen lokal. Khawatir akan Serangan, sekitar 400 siswa di negara bagian itu telah memboikot ujian masuk universitas pada hari Sabtu.

Pihak militer mengumumkan keadaan darurat pada Mei lalu di Nigeria utara dan melancarkan serangan besar untuk menumpas pemberontakan Boko Haram, yang telah berlangsung selama lima tahun dan merenggut ribuan nyawa.

Para pemberontak mengatakan, mereka berperang untuk menciptakan negara Islam yang ketat di Nigeria utara.

Kekerasan di wilayah itu, yang meliputi Yobe dan Adamawa serta Borno, telah menewaskan sekitar 1.500 orang hanya pada tahun ini saja.

Boko Haram, yang berarti "pendidikan Barat merupakan dosa" dalam bahasa Hausa, telah menyerang desa-desa terpencil, sejumlah sekolah dan gereja serta markas militer. Konflik itu telah memaksa ratusan ribu orang mengungsi ke negara-negara bagian lain di dalam Nigeria dan ke negara-negara tetangga.

Amerika Serikat telah menyatakan pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, sebagai seorang "teroris global" dan telah menawarkan hadiah 7 juta dollar untuk kepala Shekau.

Sekolah-sekolah menengah negeri di negara bagian Borno bulan lalu ditutup tanpa batas waktu setelah sejumlah serangan mematikan. Penutupan itu memengaruhi 85 sekolah menengah, yang melayani sekitar 120.000 siswa. Pada akhir Februari, 43 mahasiswa ditembak dan dibacok hingga tewas ketika orang-orang bersenjata yang diduga berasal kelompok Boko Haram menyerbu Federal Government College di Buni Yadi, di negara bagian Yobe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com