Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moammar Khadafy Pernah Simpan Kepala Musuhnya dalam Kulkas

Kompas.com - 07/04/2014, 22:56 WIB
LONDON, KOMPAS.com — Nampaknya kisah-kisah yang belum terungkap di sekitar mendiang diktator Libya, Moammar Khadafy, belum habis digali hingga dua tahun setelah kematiannya.

Kini seorang pembuat film asal Inggris, Christopher Olgiati, baru saja selesai memproduksi sebuah film dokumenter baru terkait Khadafy berjudul Mad Dog: Inside the Secret World of Muammar Gaddafi.

Di dalam film ini terdapat wawancara dengan mantan anggota CIA, Frank Terpil, yang membelot dan menjadi pembunuh bayaran Khadafy.

Dalam wawancara itu, Terpil mengaku dibayar 1 juta dollar AS untuk membunuh salah seorang pesaing Khadafy dan membawa kepala orang itu kembali ke Libya.

Sesampainya di Libya, masih kata Terpil, Khadafy kemudian menyimpan kepala orang itu di dalam lemari pendingin bersama jasad sejumlah orang yang sudah dibunuhnya.

"Saya berada di Geneva, (seorang saudara Khadafy) memberi uang 1 juta dollar AS untuk membunuh orang itu dan memerintahkan agar kepala orang itu dibawa ke Libya agar Khadafy bisa melihat hasil kerjanya," kata Terpil seperti diberitakan The New York Post.

Tim pembuat dokumenter ini juga menemukan bukti bahwa diktator yang tewas di tangan rakyatnya sendiri dua tahun lalu itu membangun sebuah tempat untuk menyimpan gadis-gadis yang akan diperkosanya. Ironisnya, tempat itu dibangun Khadafy di Universitas Tripoli.

"Kamar seks itu memiliki tempat tidur, jacuzzi, dan tempat pemeriksaan kesehatan para gadis itu. Tempat itu juga memiliki peralatan bedah, topeng karet, dan peralatan anestesi," tambah Olgiati.

"Khadafy semasa hidupnya adalah orang yang sangat menawan, sangat kejam, dan luar biasa kaya. Hidupnya hanya dikendalikan oleh nafsu berkuasa," lanjut Olgiati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com