Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2014, 20:48 WIB
DAMASKUS, KOMPAS.com - Seorang pria bersenjata menembak mati seorang pastor asal Belanda, Frans van der Lugt di kota Homs. Demikian ordo Jesuit Belanda mengabarkan, Senin (7/4/2014).

Kematian pastor Frans juga dikabarkan kantor berita Suriah, SANA yang mengutip pernyataan pemerintah Homs mengabarkan pastor itu tewas seketika setelah ditembak.

Sementara itu, Lembaga Pengawas HAM Suriah yang berbasis di London, Inggris mengatakan sejauh ini motif penembakan sang pastor belum diketahui.

Pastor Frans dikenal luas karena tekadnya bertahan di kota Homs meski kota itu setiap hari diserang bom dan semakin kekurangan bahan makanan.

"Seseorang datang ke kediamannya, membawanya keluar rumah dan menembak kepalanya dua kali di jalanan tepat di depan kediamannya di Homs," demikian sekretaris Ordo Jesuit Belanda, Jan Stuyt.

Stuyt mengatakan, sejauh ini tidak pernah terdengan ancaman khusus yang ditujukan kepada Pastor Frans. Dia menambahkan Frans akan dimakamkan di Suriah sesuai dengan permintaannya.

Pastor Frans van der Luyt sudah bertugas hampir lima dekade di Suriah, sehingga dia sudah menganggap negeri itu sebagai rumahnya. Pastor Frans tiba di Suriah pada 1966 setelah menghabiskan waktu selama dua tahun di Lebanon untuk belajar bahasa Arab.

"Rakyat Suriah sudah memberi saya banyak kebaikan, inspirasi dan apapun yang mereka miliki. Jika rakyat Suriah menderita, maka saya ingin merasakan derita dan kesulitan mereka," kata Pastor Frans kepada AFP, Februari lalu.

Dia memutuskan tetap tinggal di kota Homs meski di bawah perlindungan PBB 14.000 orang dievakuasi pada 7 Februari lalu.

Saat ini, kota tua Homs yang berada di bawah kendali pasukan pemberontak sudah dua tahun dikepung pasukan pemerintah Suriah. Kondisi ini membuat warga yang tak bisa mengungsi mengalami situasi yang sangat buruk.

Pengepungan dan penembakan yang dilakukan hampir setiap hari, membuat populasi penduduk kota tua Homs menyusut. Kondisi serupa juga menimpa umat Kristen Homs yang awalnya mencapai puluhan ribu orang kini hanya tersisa 66 orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com