Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2014, 15:59 WIB
EditorErvan Hardoko
DAMASKUS, KOMPAS.com - Pemimpin gerakan Hezbollah, Hassan Nasrallah, Senin (7/4/2014), mengatakan bahaya yang mengancam rezim Presiden Bashar al-Assad sudah lewat.

Pernyataan Nasrallah yang dimuat harian Al-Safir itu muncul di saat keterlibatan Hezbollah dalam konflik bersenjata di Suriah semakin dalam. Hezbollah yang berideologi Syiah itu berada di sisi rezim Suriah melawan para pemberontak.

"Menurut pendapat saya, masa-masa untuk menggulingkan rezim (Suriah) sudah lewat. Saya kira bahaya perpecahan negara sudah tidak ada lagi," ujar Nasrallah.

"Mereka (pemberontak) tak bisa menggulingkan pemerintah, namun mereka masih bisa mengobarkan perang," tambah Nasrallah.

Lebih jauh, Nasrallah yakin para pemberontak terlalu berlebihan jika menginginkan untuk mengalahkan rezim pemerintah.

"Situasi regional dan internasional sudah berubah. Dalam pandangan saya, tekanan rezim (Suriah) di masa depan dalam hal tekanan politik, media dan tekanan di lapangan akan jauh berkurang dibanding tiga tahun terakhir," papar Nasrallah.

Nasrallah menganggap kabar keberhasilan pemberontak menguasai sejumlah wilayah dan merencanakan sebuah serangan besar di provinsi Latakia terlalu dibesar-besarkan.

"Garis depan Latakia adalah sebuah operasi terbatas, namun menciptakan kehebohan media. Semua membicarakan pertempuran besar yang akan terjadi, sejauh ini kami tak melihat apapun di sana," tambah Nasrallah.

Terkait desakan oposisi agar Hezbollah menarik diri dari konflik Suriah, Nasrallah menegaskan sejauh ini dirinya tak melihat adanya penolakan rakyat Suriah terkait keberadaan Hezbollah di negeri itu.

Salah satu kelompok oposisi yang gencar menyuarakan penarikan mundur Hezbollah adalah kelompok gerakan 14 Maret. "Justru banyak warga yang mendukung intervensi Suriah di Hezbollah," kata Nasrallah.

"Banyak warga Lebanon, bahkan yang menjadi anggota (gerakan) 14 Maret, menilai intervensi kami di Suriah justru melindungi Lebanon dari kelompok teroris yang kegiatannya bisa kita lihat bersama," tambah Nasrallah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com