Badan urusan pengungsi PBB (UNHCR), Kamis (3/4/2014), mengatakan, terus bertambahnya pengungsi Suriah itu memberikan dampak buruk terhadap negeri kecil di pesisir Laut Tengah tersebut.
UNHCR menambahkan, jumlah pengungsi Suriah kini seperempat dari total penduduk Lebanon. Separuh dari seluruh pengungsi itu adalah anak-anak yang kini hidup dalam kondisi yang sangat buruk dan tergantung dengan bantuan internasional.
"Lebanon yang kecil, kini menjadi negara dengan jumlah pengungsi per kapita terbesar di dunia dan terus berusaha mengatasi masalah ini," demikian UNHCR.
Kepala UNHCR Antonio Guterres mendesak dunia internasional untuk mengambil langkah konkret dan memperingatkan bahwa dampak krisis pengungsi di Lebanon sangat besar dan menyulitkan.
"Lebanon kini menampung konsentrasi pengungsi terbesar di dunia. Kita tak bisa membiarkan Lebanon menanggung beban ini sendiri," ujar Guterres.
"Lebanon pernah menghadapi masalah ekonomi serius terkait konflik Suriah, sementara kondisi keamanan memburuk seiring instabilitas regional," tambah Guterres.
Sementara itu, Menteri Sosial Lebanon Rachid Derbas juga meminta dukungan internasional mengatasi masalah pengungsi yang kian membebani negeri kecil itu.
"Kami menyerukan kepada komunitas Arab dan internasional untuk membantu kami mengatasi beban ini, sebelum masalah ini meledak menjadi masalah global," kata Derbas.
Beban Lebanon dengan membeludaknya pengungsi ini sangat terasa, terutama di sektor-sektor layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, listrik, air bersih, dan sanitasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.