Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cile Sudah Cabut Peringatan Tsunami

Kompas.com - 03/04/2014, 04:05 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

SANTIAGO, KOMPAS.com — Ribuan warga Cile telah kembali ke rumah masing-masing, Rabu (2/4/2014), setelah menghabiskan Selasa (1/4/2014) malam di puncak-puncak perbukitan. Mereka mengungsi semalaman akibat gempa berkekuatan 8,2 skala Richter yang menewaskan enam orang, dan mengumandangkan peringatan tsunami, bahkan sampai ke Indonesia.

AFP melaporkan, pada Selasa malam waktu setempat atau Rabu pagi WIB, ribuan orang tidur beratapkan langit terbuka yang mengitari kota-kota pantai Cile. Peringatan tsunami di Cile diangkat 10 jam setelah peringatan dikeluarkan. Gempa ini terjadi pada Selasa pukul 20.46 waktu setempat atau Rabu pukul 06.46 WIB.

Aparat kepolisian dan tentara Cile berpatroli di jalanan untuk mencegah penjarahan. Gempa dan ancaman tsunami telah memunculkan kekacauan di salah satu penjara. Sebanyak 300 narapidana kabur dengan merobohkan dinding penjara di Iquique, kota terdekat dengan pusat gempa itu. Hingga Rabu petang waktu setempat, polisi menyatakan bahwa 110 narapidana sudah ditemukan kembali.

Gempa telah menyebabkan sekitar satu juta orang mengungsi dari sepanjang tepi pantai Cile. Televisi Cile memperlihatkan atap-atap yang rengkah, jendela pecah, serta rak dan dagangan berserakan di lantai pertokoan di Iquique, 1.800 kilometer dari ibu kota Cile, Santiago. Kerusakan parah terjadi pada 2.000-an rumah di kota Alto Hospicio, di dekat Iquique, berdasarkan data Kantor Darurat Nasional.

Gempa di Cile telah mengumandangkan peringatan tsunami jauh melintasi Samudra Pasifik. Di seberang samudra ini, Jepang mengeluarkan peringatan tsunami dengan ketinggian satu meter. Gelombang diperkirakan akan menghantam prefektur Fukushima, kawasan yang luluh lantak karena tsunami pada 2011, sebagaimana dilaporkan kantor berita Kyodo.

Di Indonesia, para pejabat mengeluarkan peringatan tsunami setinggi setengah meter. Namun belakangan, peringatan gempa yang mencakup 19 provinsi dan 115 daerah itu menuai kecaman dan dianggap berlebihan. Untuk Indonesia, peringatan tsunami karena gempa di Cile dinilai hanya relevan untuk kawasan timur, antara lain Papua, Maluku, dan Sulawesi Utara.

"Gempa itu cukup keras. Paling sulit menghabiskan malam di luar," kata Christian Martinez, kepala sekolah di Iquique, kepada televisi Channel 13. Korban jiwa dari gempa besar di Cile mencapai 6 orang. Adapun korban luka tercatat 9 orang, dari negara tetangga Cile, Peru.

Pelajaran dari masa lalu

Presiden Cile Michelle Bachelet menyatakan kawasan utara Cile sebagai zona bencana. Dia langsung melakukan perjalanan ke lokasi dan memimpin upaya bantuan. Bachelet juga langsung mengerahkan pasukan untuk mencegah penjarahan dan gangguan seperti yang pernah terjadi saat Cile dihajar gempa berkekuatan 8,8 skala Richter dan tsunami pada 2010.

Pada 2010, lebih dari 500 orang tewas dan kerusakan infrastruktur dengan kerugian setara 30 miliar dollar AS. Saat itu, pemerintahan Bachelet terlalu dini membatalkan peringatan tsunami, menyebabkan korban jiwa berjatuhan akibat sapuan gelombang yang datang berikutnya.

Menteri Pekerjaan Umum Alberto Undurraga mengatakan, Cile telah belajar dari bencana pada masa lalu. "Setiap hal memberikan pelajaran," ujar dia.

Pada Selasa malam waktu setempat, pusat gempa berkedalaman 10 kilometer di jarak 83 kilometer dari Iquique, berdasarkan data dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Namun, seismolog Cile mengatakan bahwa pusat gempa memiliki kedalaman empat kali dari data dari USGS tersebut.

Setidaknya 20 gempa susulan mengguncang Cile sepanjang Selasa dan Rabu. Otoritas setempat memperingatkan kemungkinan gempa masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Beberapa kebakaran terjadi, demikian pula jalan rusak, meskipun menurut badan bantuan bencana ONEMI tak ada kerusakan meluas.

Di Iquique, pada Selasa malam, air laut menjangkau daratan 200 meter lebih jauh dari bibir pantai biasanya, membanjiri beberapa ruas jalan. Nelayan melaporkan 80 kapal tersapu tsunami. Menara kontrol bandara kota Iquique rusak. Penerbangan bertujuan Iquique, Arica, dan kota-kota di kawasan utara Cile dibatalkan, tetapi sudah dibuka kembali pada Rabu.

Tanah longsor menutupi jalan yang menghubungkan Iquique dengan semua wilayah di negara lain. Codelco, perusahaan pertambangan milik negara yang merupakan penghasil tembaga terbesar di dunia, memindahkan beberapa fasilitas mereka di tepi pantai, tetapi tak ada kerusakan. Meski demikian, pada perdagangan tengah Rabu, harga tembaga dunia naik menjadi 6.734 dollar AS per ton, dipicu kekhawatiran soal pasokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com