Seorang pejabat kementerian luar negeri Zimbabwe mengatakan presiden berusia 90 tahun itu tidak akan menghadiri KTT yang digelar di Brussels, Belgia itu karena tidak sepakat dengan "komposisi delegasi".
Mugabe dan istrinya, masih mendapatkan sanksi larangan bepergian ke Eropa. Namun, larangan itu bisa dicabut untuk sementara agar Mugabe bisa menghadiri forum-forum internasional.
Sebelumnya, Mugabe menyerukan agar Uni Afrika memboikot KTT di Brussels itu setelah Uni Eropa menolak mencabut larangan bepergian untuk Grace Mugabe yang seharusnya masuk dalam anggota delegasi Zimbabwe.
Sebagai bagian dari seruan pemboikotan KTT Uni Eropa-Afrika itu, Zimbabwe juga mengeluhkan tidak diundangnya sejumlah negara dalam ajang internasional tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zimbabwe Joy Bimha mengatakan Uni Eropa tidak mengundang Sudan dan Republik Demokratik Arab Sahara, sebuah negara yang belulm mendapatkan pengakuan internasional.
Meski Uni Eropa menolak mengundang Sudan, namun seorang pejabat Uni Eropa mengtakan Uni Afrika memiliki kebebasan untuk mengundang Presiden Sudan, Omar al-Bashir.
Zimbabwe juga mempersoalkan diundangan Mesir dalam KTT itu meski negeri itu dikeluarkan dari keanggotaan Uni Afrika setelah kudeta terhadap Presiden Muhammad Mursi tahun lalu.
Namun, para diplomat di Brussels mengatakan ketidakhadiran Zimbabwe tidak akan terlalu berpengaruh terhadap proses KTT, meski Mugabe saat ini menjadi wakil ketua dan akan mengetuai Uni Afrika tahun depan.
"Kami sudah mendiskusikan masalah ini sejak lama. Kami sudah sepakat untuk mengundang (presiden) Zimbabwe namun tanpa membawa pasangan," ujar seorang pejabat Uni Eropa.
Duta besar Uni Eropa di Harare, Aldo Dell'Ariccia, mengatakan Grace Mugabe diminta mengajukan visa melalui jalur normal saat permintaannya untuk mendampingi suami ditolak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.