Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Memulai Sensus Penduduk Nasional

Kompas.com - 30/03/2014, 09:53 WIB
KOMPAS.com - Myanmar memulai sensus penduduk nasional hari ini, Minggu (30/3/2014). Perhelatan nasional ini adalah gelaran kembali sejak tiga dekade silam. Menurut warta Xinhua, pada tahap awal, sensus itu akan berfokus pada pengumpulan data populasi, ekonomi, dan kenyataan sosial termutakhir.

Sensus Populasi Nasional akan berlangsung selama 12 hari ke depan. Kegiatan ini melibatkan 120.000 petugas. Sensus menggunakan standard internasional dan mendapat bantuan dari lembaga internasional PBB untuk Dana Populasi (UNFPA). "Petugas akan melakukan pendataan dari rumah ke rumah," kata pernyataan lembaga sensus Myanmar.

Data awal menunjukkan ada sekitar 60 juta populasi dengan 11 rumah tangga pada 14 wilayah dengan total 70 distrik di Myanmar. Saat ini juga ada lima agama yang dipeluk rakyat Myanmar.

Catatan juga menunjukkan kalau biaya sensus mencapai angka 58,5 juta dollar AS. Dari jumlah itu, pemerintah Myanmar berkomitmen 15 juta dollar. Sementara, pihak PBB menyediakan dana 5 juta dollar AS untuk pelatihan dan observasi serta laporan awal sensus.
 
Pihak internasional juga menyiapkan pakar sensus dari 13 negara. Selain UNFPA, Myanmar mendapat bantuan dari ESCAP dan Bank Dunia. Seluruh hasil sensus akan komplet dan dipublikasikan pada awal tahun depan.

Sejak merdeka pada 1948, Myanmar baru dua kali menghelat dua kali sensus yakni pada 1973 dan 1983. Kala itu, jumlah penduduk Myanmar tercatat 28,92 juta dan 35 juta jiwa. Pada Okotober 2012, Myanmar mengklaim jumlah populasinya ada di angka 60,98 juta jiwa.

Sensus kali ini masih diwarnai aksi protes warga dari etnis Rakhine. Pasalnya, pemerintah memasukkan etnis Rohingya juga dalam daftar cacah jiwa tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com