Setelah ledakan itu, militer Lebanon mengirimkan lebih banyak pasukan ke kawasan itu yang terdampak perang saudara Suriah ketika pasukan pemerintah yang didukung Hezbollah mendesak pemberontak yang mayoritas adalah kelompok Sunni.
Seorang pejabat pemerintah Lebanon mengatakan pos pemeriksaan yang diserang itu terletak di wilayah Aqabet al-Jurd dan saat diserang terdapat sembilan prajurit di dalam pos itu.
Tak lama setelah ledakan terjadi sebuah kelompok bernama Liwa Ahrar al-Sunna di Baalbek lewat akun Twitternya mengaku bertanggung jawab atas aksi bom mobil bunuh diri itu.
"Ini baru permulaan. Beberapa hari ke depan akan ada lebih banyak syuhada yang melakukan serangan seperti ini," kata kelompok itu sambil menambahkan bahwa tentara adalah salah satu sasaran mereka.
Kelompok itu menambahkan, serangan itu adalah pembalasan atas tewasnya Sami al-Atrash, seorang tersangka yang terkait serangkaian bom mobil yang mengincar kelompok Hezbollah.
Atrash tewas terbunuh dalam baku tembak dengan angkatan darat Lebanon pada Kamis (27/3/2014), di lokasi persembunyiannya di Arsal.
Serangan itu berbarengan dengan pidato pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah yang mengatakan keterlibatan Hezbollah dalam konflik Suriah adalah untuk melindungi Lebanon dari serangan kelompok militan Islam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.