"Di negara-negara seperti China dan Jepang, sistem seperti ini berjalan sangat baik," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Awalnya, mereka mengawali sistem itu terbatas untuk pasar mereka sendiri, wilayah sendiri, rakyat mereka sendiri. Namun, kini menjadi semakin populer," tambah Putin.
Jadi, menurut Putin, Rusia harus melakukan hal yang sama dan kini pemerintah bersama bank sentral Rusia sedang mempelajari kemungkinan itu.
Pekan lalu, AS kembali menjatuhkan sanksi untuk 20 orang terdekat Putin, terkait aneksasi Crimea dari Ukraina. Selain para sekutu Putin, AS juga menjatuhkan sanksi untuk Bank Rossiya.
Sebagai hasil dari sanksi itu, sejumlah bank menyaksikan para nasabah mereka tak bisa lagi menggunakan kartu kredit Visa dan MasterCard.
Kondisi ini membuat para pejabat dan parlemen Rusia berpikir Rusia harus menciptakan jaringan operasional keuangannya sendiri.
Kepala Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina juga menyerukan pembangunan sistem kartu kredit domestik untuk mengurangi ketergantungan terhadap Visa dan MasterCard setelah sanksi AS.
Meski demikian, Nabiullina mengatakan, Moskwa belum berencana untuk benar-benar meninggalkan sistem jaringan pembayaran yang berbasis di AS itu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.