"Dewan keamanan dan pertahanan nasional sudah memutuskan, di bawah perintah kementerian pertahanan, untuk melakukan penarikan mundur unit-unit militer yang ditempatkan di Republik Otonomi Crimea," kata Turchynov.
"Kabinet juga memerintahkan untuk menempatkan kembali keluarga para prajurit sama halnya dengan warga lain yang hari ini terpaksa meninggalkan rumah mereka karena agresi dan tekanan pasukan Rusia," tambah Turchynov.
Pengumuman Turchynov ini datang kurang dari sebulan setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mendapatkan otorisasi untuk menggunakan kekuatan militernya terhadap Ukraina terkait penggulingan presiden Viktor Yanukovych yang pro-Russia.
Ukraina, yang dari sisi personel militer kalah jauh dibanding Rusia, perlahan namun pasti kehilangan posisinya di Crimea dan harus merelakan pangkalan udara utamanya di luar kota Simferopol direbut pasukan Rusia.
Serbuan pasukan Rusia dan milisi pro-Kremlin itu berlanjut pada Senin ini dengan jatuhnya pangkalan AL Ukraina di Feodosia, di wilayah timur Crimea.
Di tengah kebingungan para komandan soal tak jelasnya perintah Kiev, Turchynov memuji pasukannya yang tetap bertahan di Crimea hingga mendapatkan perintah mundur.
"Meski mengalami kekahalan, pasukan Ukraina di Crimea sudah menjalankan tugas mereka," kata Turchynov.
"Lebih penting lagi, mereka memberi kesempatan angkatan bersenjata Ukraina mempersiapkan pertahanan, memberi waktu persiapan perang untuk militer dan meluncurkan mobilisasi," tambah Turchynov.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.