CONAKRY, KOMPAS.com — Epidemi ebola yang sebelumnya menewaskan puluhan orang di kawasan hutan di selatan Guinea telah menyebar hingga ke ibu kota negara itu. Belum ada obat maupun vaksin untuk penyakit ini.
"Setidaknya 59 dari 80 orang yang terjangkit (ebola) di seluruh negara di Eropa Barat tewas," kata perwakilan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (Unicef), Minggu (23/3/2014). "Dalam beberapa hari ini ebola dengan cepat menyebar dari komunitas Macenta, Gueckedou, dan Kissdoungu ke ibu kota, Conakry."
Conakry, kota pelabuhan yang tumbuh pesat di pantai Guinea, memiliki populasi antara 1,5 juta sampai 2 juta jiwa. Sampai saat ini tak ada obat maupun vaksin untuk ebola, yang membunuh 25 hingga 90 persen penderitanya, tergantung strain virus yang menyerang, berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Penularan ebola adalah melalui kontak langsung lewat darah, feses, keringat, hubungan seksual, maupun penanganan jenazah yang tak tepat. Unicef mengatakan, sejak ebola terdeteksi mewabah lagi pada 9 Februari 2014, setidaknya tiga korban tewas adalah anak-anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.