Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Data dan "Pasukan" Pencari Malaysia Airlines di Samudra Hindia

Kompas.com - 21/03/2014, 09:01 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com — Pencarian pesawat Boeing 777-200ER untuk penerbangan MH370 milik Malaysia Airlines di perairan selatan Samudra Hindia berlanjut pada Jumat (21/3/2014).

Pencarian ini menindaklanjuti pengumuman dari otoritas dan Pemerintah Australia, Kamis (20/3/2014), tentang temuan dua obyek dari citra satelit yang diduga terkait dengan pesawat itu, Kamis (20/3/2014).

Berikut ini adalah data terakhir terkait pencarian berdasarkan informasi Australia tersebut sebagaimana dirangkum Associated Press:

Citra satelit

Ahli dari Angkatan Laut Australia mengatakan, dua obyek yang terekam satelit komersial tersebut memiliki panjang sekitar 24 meter dan 5 meter. Lokasi kedua obyek berjarak sekitar 2.500 kilometer dari Perth, berada di perairan terpencil yang kerap dilanda badai.

Pencari tetap menekankan bahwa terbuka kemungkinan kedua obyek bukan bagian dari pesawat yang hilang. Manajer divisi tanggap darurat dari Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan, gambar relatif tidak jelas, tetapi penampakannya kredibel.

Young mengatakan, kedua benda tersebut memiliki ukuran yang masuk akal dan mungkin posisinya sekarang terendam air.

Namun, Peter Marosszéky, ahli penerbangan dari University of New South Wales di Sydney, Australia, berpendapat, citra satelit itu hanya merekam sebagian dari ribuan kontainer sampah laut.

Otoritas Malaysia mengarahkan satelit lain untuk mendapatkan gambar beresolusi lebih tinggi dari kedua obyek. Mereka berharap akan ada petunjuk lebih lanjut.

Pesawat

Pencarian lokasi yang terekam satelit melibatkan empat pesawat pencari dan satu pesawat pengangkut. Namun, Young sudah mengingatkan sejak awal bahwa jarak pandang merupakan kendala upaya pencarian.

AMSA mengatakan, awan hujan di atas perairan tersebut mengaburkan pandangan setidaknya dari satu pesawat pencari, Kamis. Daerah pencarian juga sangat jauh dari daratan.

Dua pesawat P-3 Orion milik Australia dan satu unit dari Selandia Baru telah menjalani penerbangan delapan jam pergi pulang, dengan dua jam pencarian sebelum harus kembali ke darat.

Orion, pesawat buatan Lockheed Martin, pernah digunakan mencari kapal selam yang hilang, tetapi pada hari-hari ini lebih kerap dipakai sebagai pesawat patroli maritim.

Pesawat ini juga dipakai membantu penanganan dampak badai Katrina dan bencana kilang minyak BP Horizon. Sensor dari armada P-3 Orion dapat melacak benda-benda di atas maupun bawah permukaan air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com