Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helikopter Berita Terempas di Jalanan Seattle

Kompas.com - 19/03/2014, 06:24 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

SEATTLE, KOMPAS.com — Sebuah helikopter media terempas ke jalan dan terbakar, di dekat Space Needle, Seattle, Amerika Serikat, Selasa (18/3/2014) pagi waktu setempat. Dua orang di dalam helikopter tewas.

Satu penumpang mobil yang tertimpa helikopter juga terluka karena insiden ini. Sementara itu, asap hitam membubung sepagian dari lokasi kecelakaan.

Helikopter tersebut lepas landas dari helipad di atas stasiun KOMO-TV. Beberapa saat melayang di udara, helikopter terempas ke jalanan kota yang sedang sibuk di pagi hari, menimpa tiga mobil, terbakar, dan menggenangi jalanan dengan tumpahan bahan bakarnya.

Kristopher Reynolds, kontraktor yang bekerja di dekat lokasi kecelakaan, mengatakan, dia melihat helikopter itu terangkat, sebelum mulai miring, terlihat memperbaiki posisi sebelum terempas. "Berikutnya yang saya tahu, helikopter itu berubah menjadi bola api."

Wali Kota Seattle Ed Murray mengatakan, pemerintah kota akan meninjau keberadaan helipad menyusul insiden ini. Dia mengatakan, insiden terjadi di jam lalu lintas belum terlalu padat. Andai kecelakaan terjadi pada jam sibuk akan ada tragedi besar.

Kampus Seattle Center adalah rumah bagi Space Needle, restoran sekaligus pusat pertunjukan seni yang menampilkan sejumlah festival sepanjang tahun. Ribuan pengunjung menghadiri pergelaran-pergelaran itu.

KOMO-TV mengindentifikasi pilot helikopter itu adalah Gary Pfitzner. Satu orang lain yang tewas dalam insiden tersebut adalah fotografer Bill Strothman. Menurut media tersebut, kedua orang ini bekerja untuk perusahaan jasa yang menyewakan helikopter berita.

Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi sebelum pukul 08.00 waktu setempat, mendapati awan hitam besar mengepul dengan dua mobil dan sebuah truk terbakar, berdasarkan keterangan dari juru bicara pemadam kebakaran setempat, Kyle Moore.

Bahan bakar mengalir di sekitar lokasi dan terbakar. Para petugas berupaya keras menghalangi aliran bahan bakar itu sebelum sampai ke saluran pembuangan. Seorang pria dapat keluar dari mobilnya yang tertimpa helikopter dan langsung dilarikan ke Harborview Medical Center, imbuh Moore.

Lelaki itu adalah Richard Newman (38). "Dia menderita luka bakar di punggung bawah dan lengan, 20 persen tubuh," kata juru bicara rumah sakit Susan Gregg. Menurut Gregg, kondisi Newman masih serius dan dia berada di unit perawatan intensif. "Kemungkinan juga butuh operasi," imbuh Gregg.

Dua orang lain di dalam mobil yang tertimpa helikopter hanya terkejut, tetapi tak mengalami luka. Salah satu di antaranya, seorang perempuan, mendatangi kantor polisi dan melaporkan insiden itu. Adapun satu orang lagi, seorang pria, berjalan ke gerai McDonald's terdekat dan kemudian dipastikan tak terluka.

Dari helikopter yang terempas, hanya ekor biru yang masih bisa diidentifikasi. Penyidik dari Badan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) sudah berada di lokasi tak berselang sesudahnya. Sampai saat ini penyebab kecelakaan belum diketahui.

Murray mengatakan, lokasi kecelakaan dapat ditutup selama tiga sampai lima hari untuk penyelidikan NTSB dan administrasi penerbangan (FAA). Adapun KOMO-TV mengatakan kemungkinan helikopter Eurocopter AS350 menghantam sisi bangunan sebelum terempas.

KOMO-TV berada satu blok dari Space Needle, dikelilingi bangunan perkantoran bertingkat tinggi dan apartemen. Lewis mengatakan, helikopter itu bukan milik KOMO-TV melainkan helikopter pengganti sementara selama satu helikopter milik media itu sedang menjalani perawatan.

Sebelumnya, dua helikopter berita bertabrakan di udara Phoenix pada 2007, setelah menghalangi pengejaran polisi. Empat orang di dalam kedua helikopter tewas, setelah puing menyala dua helikopter itu berhamburan ke sebuah taman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com