Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Lansia Jepang Temui Cucu Pasca-penculikan oleh Korea Utara

Kompas.com - 17/03/2014, 15:13 WIB

KOMPAS.com — Orangtua gadis Jepang yang diculik oleh Korea Utara menyebut pertemuan dengan cucu perempuan mereka sebagai sebuah "keajaiban." Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, pasangan lansia ini untuk kali pertama, pada Minggu lalu, diizinkan bertemu cucu mereka di Mongolia.

Awalnya, anak pasangan lansia tersebut, Megumi Yokota, diculik oleh agen Korea Utara saat pulang sekolah pada 1977. Ketika itu, Megumi baru berusia 13 tahun.

Pihak Korea Utara mengatakan, Megumi kemudian menikahi seorang warga Korea Selatan yang juga korban penculikan. Megumi lantas dinyatakan meninggal karena bunuh diri pada 1994.

Megumi Yokota adalah salah satu warga Jepang yang diculik oleh Pyongyang pada era 1970-an dan 1980-an untuk dilatih menjadi mata-mata Korea Utara. Ia diculik oleh agen rahasia Korea Utara di kota Niigata, dan dibawa dari negara itu dengan kapal.

Kasus Megumi Yokota, yang merupakan korban termuda dalam penculikan ini, menjadi berita besar di Jepang. Orangtuanya, Shigeru dan Sakie Yokota (pasangan lansia tersebut), selama puluhan tahun berjuang untuk mengetahui apa yang terjadi pada anak mereka.

Pada 2004, Korea Utara mengembalikan apa yang mereka sebut sebagai sisa jenazah Megumi. Namun, tes DNA menunjukkan bahwa jenazah itu bukan Megumi.

Terkait pertemuan pasangan lansia dan cucunya, Korea Utara telah mengembalikan lima korban penculikan, dan mengatakan bahwa yang lainnya sudah meninggal dunia. Namun, mereka tidak bisa memberikan bukti kematian.

Seperti diberitakan, Kementerian Luar Negeri Jepang pada hari Minggu mengumumkan bahwa pasangan Yokota bertemu cucu perempuan mereka di ibu kota Mongolia, Ulan Batur, selama beberapa hari. Pasangan itu mengatakan, pertemuan dengan cucu mereka, yang bernama Korea, Kim Eun-gyong, dan berusia 26 tahun, adalah "peristiwa ajaib dan membawa kebahagiaan besar."

"Kami berharap pertemuan ini bisa membuka jalan untuk menyelamatkan semua korban penculikan," kata kantor berita Kyodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com