Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Motif Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines

Kompas.com - 17/03/2014, 14:00 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.COM — Polisi Malaysia menyelidiki latar belakang personal, politik, dan agama para pilot dan awak jet penumpang yang hilang, kata seorang perwira senior, Minggu (16/3/2014), saat mereka mencari tahu mengapa seseorang di dalam pesawat itu menerbangkan pesawat ratusan mil jauhnya dari jalur yang semestinya.

Pemerintah Malaysia juga meminta bantuan internasional dalam mencari pesawat Malaysia Airlines di dua koridor yang membentang dari Laut Kaspia hingga selatan Samudra Hindia, kata sejumlah diplomat.

Tak ada jejak pesawat Boeing 777-200ER yang telah ditemukan sejak hilang pada 8 Maret dengan 239 orang di dalamnya. Namun, para penyidik yakin, pesawat itu dialihkan oleh seseorang yang tahu bagaimana menonaktifkan sistem komunikasi dan pelacakan.

"Kami tidak mengesampingkan motivasi apa pun saat ini," kata seorang pejabat polisi senior yang tahu tentang investigasi itu kepada kantor berita Reuters.

Hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 itu telah membingungkan para penyidik, pakar penerbangan, dan detektif internet sejak hilang dari layar kontrol lalu lintas udara sipil di lepas pantai timur Malaysia kurang dari sejam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur dalam perjalanan ke Beijing.

Dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, para penyelidik yakin seseorang mengarahkan pesawat itu ke barat, jauh dari rute yang sebenarnya. Sinyal-sinyal elektronik yang terus diterima secara berkala sejumlah satelit menunjukkan bahwa pesawat itu terus terbang selama hampir tujuh jam setelah terakhir terlihat radar militer Malaysia di lepas pantai barat laut negara itu. Data-data satelit yang diungkapkan Najib menunjukkan, pesawat itu bisa berada di mana saja di salah satu dari dua busur: satu yang membentang dari Thailand utara hingga perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan, atau busur yang membentang dari Indonesia hingga ke Samudra Hindia yang luas di selatan.

Sebuah sumber yang dekat dengan sejumlah penilaian pejabat AS mengatakan, kemungkinan besar pesawat itu menuju selatan ke Samudra Hindia, di mana pesawat mungkin telah kehabisan bahan bakar dan jatuh. Ruang udara di sebelah utara lebih ramai, dan pesawat akan mungkin terdeteksi.

Para pejabat Malaysia mendaftar lebih banyak negara yang mereka hubungi untuk dimintai bantuan dalam mencari di sepanjang dua busur itu, yang menurut mereka sama pentingnya. Negara-negara itu mulai dari negara-negara bekas Republik Soviet di Asia Tengah hingga ke kawasan utara Australia di selatan, serta Perancis, yang menguasai hamparan pulau tak berpenghuni yang terletak jauh di selatan Samudra Hindia.

Samudra Hindia merupakan salah satu tempat paling terpencil di dunia serta salah satu yang terdalam. Kenyataan itu bakal menjadi tantangan besar bagi upaya untuk menemukan reruntuhan atau perekam suara dan data penerbangan yang merupakan kunci bagi pemecahan teka-teki itu.

Rumah pilot diperiksa

Najib mengatakan, dengan terungkapnya sejumlah bukti bahwa pesawat itu sengaja dialihkan, penyelidikan terhadap awak pesawat dan penumpang akan ditingkatkan. Dalam hitungan jam, sejumlah petugas telah menggeledah rumah kapten Zaharie Ahmad Shah (53 tahun) dan kopilot Fariq Abdul Hamid (27 tahun) di kawasan kelas menengah di pinggiran Kuala Lumpur yang terletak dekat dengan bandara.

Zaharie seorang pilot berpengalaman. Ia digambarkan oleh rekan-rekan maupun mantan rekan kerjanya sebagai penggila terbang yang menghabiskan hari liburnya dengan mengoperasikan simulator penerbangan seukuran sebenarnya yang dia bangun di rumahnya. Departemen Perhubungan Malaysia mengatakan, para ahli sedang memeriksa simulator itu, tetapi mengimbau kepada masyarakat untuk "tidak cepat-cepat membuat kesimpulan terkait penyelidikan polisi itu".

Pejabat polisi senior itu mengatakan, program-program simulator penerbangan itu diteliti secara saksama. Ia menambahkan, simulator itu tampak normal dan memungkinkan para pemain berlatih terbang dan mendarat dalam kondisi yang berbeda.

Sejumlah posting di halaman Facebook-nya menyatakan bahwa pilot itu secara politik merupakan oposan dari koalisi yang memerintah Malaysia selama 57 tahun sejak negara itu merdeka.

Sehari sebelum pesawat itu hilang, pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, diputus bersalah dalam kasus sodomi dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Putusan itu di mata para pendukung Anwar dan kelompok hak asasi manusia internasional telah dipengaruhi kepentingan politik.

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com