Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyebutkan, pesawat tetap terbang pada periode tertentu dan berubah arah dengan melewati kembali atas Semenanjung Malaysia menuju Samudra Hindia.
"Secara konsisten, hal itu dilakukan
secara sengaja oleh seseorang di pesawat," kata Najib dalam konferensi persnya, Sabtu (15/3/2014). Namun demikian, dia tidak menyebutkan secara pasti bahwa itu merupakan tindakan pembajakan.Komunikasi satelit terakhir dengan pesawat Boeing 777-200 itu tercatat pada Sabtu (8/3/2014) pukul 08.11 pagi waktu setempat, setelah Malaysia Airlines menghilang dari radar sipil pada pukul 01.30 dini hari waktu setempat.