Tim dari Amerika dengan kualifikasi kontrol lalu lintas udara dan radar telah berada di Kuala Lumpur sejak Senin (10/3/2014). Tiga anggota tim berasal dari Badan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat, dan dua yang lain adalah pakar dari Lembaga Penerbangan Amerika (FAA). Lima orang ini turut membantu upaya pencarian.
Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney, Jumat, mengelak saat diminta komentar soal kemungkinan campur tangan manusia dalam hilangnya pesawat Malaysia Airlines. Dia hanya menjawab para pejabat Amerika Serikat ikut membantu penyelidikan insiden ini. "Saya tak punya jawaban konklusif dan saya pikir tak satu orang pun punya."
Pada saat yang sama, Malaysia dituding tak membagi informasi maupun dugaan terkait hilangnya pesawat dari maskapai milik negara tersebut. Polisi Malaysia sudah menyelidiki latar belakang dua pilot di kokpit pesawat, dengan menelaah psikologis, keluarga, dan koneksi mereka. Sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan keterlibatan dua pilot itu di balik hilangnya pesawat.
Pesawat yang hilang diterbangkan oleh Kapten Pilot Zaharie Ahmad Shah (53) dan Fariq Abdul Hamid (27). Zaharie bergabung ke Malaysia Airlines sejak 1981 dengan mengantongi lebih dari 18.000 jam terbang. Adapun Fariq baru berpikir menikah begitu lulus menjadi pilot Boeing 777. Namun, sosok Fariq mengundang perdebatan setelah muncul foto pada 2011 dia dan seorang pilot lain membawa dua penumpang perempuan ke kokpit di tengah penerbangan.
Mike Glynn, anggota komite Asosiasi Pilot Australia dan Internasional, berpendapat percobaan bunuh diri merupakan penjelasan yang sejauh ini mungkin terjadi pada penerbangan MH370 itu. Dia merujuk pada kecelakaan SilkAir dalam penerbangan dari Singapura ke Jakarta pada 1997 dan insiden penerbangan EgyptAir pada 1999.
"Seorang pilot lebih memungkinkan mematikan peralatan komunikasi daripada pembajak," ujar Glynn. "Hal terakhir yang saya inginkan sebagai pilot adalah mencurigai kru pesawat. Namun, sudah ada dua kejadian sebelumnya." Bisa jadi pula, imbuh dia, pilot berupaya menerbangkan pesawat ke Samudra Hindia untuk mencegah pemulihan rekaman data pesawat dan untuk menutupi penyebab insiden.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan