Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Hari Pencarian Pesawat Hilang Malaysia Airlines...

Kompas.com - 14/03/2014, 07:01 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Lebih dari dua pertiga penumpang penerbangan MH370 adalah warga negara China. Perdana Menteri China Li Keqiang, Kamis, mengatakan, dia mengakui ada koordinasi yang baik dari banyak negara terkait insiden ini, di sela penutupan sidang tahunan parlemen negara itu.

"Selama ada secercah harapan, kita tak akan berhenti mencari pesawat itu," kata Keqiang. Saat ini delapan kapal dan 10 satelit China turut dikerahkan dalam misi pencarian.

Meski demikian, kritik pun tak terhindarkan menyasar Pemerintah Malaysia. Mereka dinilai lamban dan menyembunyikan beberapa informasi, setidaknya tak mengungkap informasi baru yang didapat. Namun, otoritas Malaysia membantah tudingan itu.

Data enam hari pencarian

Selama enam hari pencarian, hingga Kamis, data yang terkumpul adalah:
- Tumpahan minyak, ditemukan Sabtu. Belakangan dinyatakan tak ada kaitan dengan pesawat yang hilang.
- Benda kuning terlihat oleh salah satu pesawat pencari, ternyata sampah laut biasa.
- Empat atau penumpang pesawat dinyatakan mencurigakan terkait penggunaan paspor palsu memunculkan spekulasi aksi terorisme. Hanya dua yang terkonfirmasi menggunakan paspor palsu, dan spekulasi terorisme sudah ditepiskan.
- Klaim data satelit China, yang kemudian sudah dibantah seperti dalam keterangan Menteri Transportasi Malaysia di atas.

Para ahli pun memunculkan beberapa kemungkinan penyebab pesawat hilang, antara lain kegagalan sistem listrik pesawat. Namun, teori ini gagal menjelaskan tak bekerjanya transponder pesawat yang bekerja menggunakan baterai cadangan.

Kalaupun pesawat ini jatuh ke laut, para pakar menyatakan seharusnya akan ada puing yang mengambang sekalipun seluruh badan pesawat tenggelam. Namun, beberapa kecelakaan pesawat pada masa lalu butuh waktu berpekan-pekan, bahkan lebih lama untuk mendapatkan lokasi reruntuhan, terutama ketika lokasi jatuhnya pesawat diragukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com