Komentar Qin itu mempunyai beberapa persamaan dengan sebuah laporan terdahulu dari Radio Free Asia (RFA). RFA mengutip beberapa sumber yang mengatakan, kedelapan penyerang itu bepergian dari Xinjiang ke Yunnan dengan tujuan melintasi perbatasan ke Laos dalam perjalanan mereka mencari perlindungan di tempat lain.
Sumber-sumber RFA menyebutkan, delapan penyerang itu kemungkinan adalah orang Uighur yang melarikan diri dari represi polisi di Prefektur Hotan, Xinjiang.
Para sumber yang tidak dijelaskan identitasnya itu mengatakan, mereka mungkin menghentikan upaya untuk keluar dari China setelah sekitar 30 orang Uighur lain ditahan di perbatasan, September tahun lalu.
Sementara itu, seorang tokoh pemimpin Uighur di pengasingan mengatakan, Selasa, pihak berwenang China kemungkinan akan makin menekan pembangkangan di Xinjiang setelah peristiwa Kunming itu.
Rebiya Kadeer, Ketua Kongres Uighur Dunia (WUC), mengatakan, dia khawatir Beijing merencanakan tindakan lebih keras pada kawasan itu dan mengimbau warga Uighur tetap tenang.
”(Beijing) tak pernah mengatakan, ’Kami akan menyidik akar penyebab masalah dan kami akan mengatasinya (melalui) dialog damai’,” kata Kadeer yang menduga serangan itu merupakan tindakan putus asa. (Reuters/AP/AFP/DI)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.