Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin: Pengerahan Tentara ke Ukraina adalah Pilihan Paling Akhir

Kompas.com - 05/03/2014, 03:31 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com — Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa (4/3/2014), mengatakan bahwa pengerahan pasukan militer ke Crimea, Ukraina, merupakan upaya paling akhir yang akan diambil terkait krisis di negara pecahan Uni Soviet tersebut.

Dalam konferensi pers pertamanya sejak krisis Ukraina meletus, Putin mengatakan bahwa Rusia punya hak menggunakan opsi untuk melindungi kolega mereka yang terteror di Ukraina. "Namun, kekuatan (militer) tidak diperlukan saat ini," ujar dia.

Putin membantah jika angkatan perang Rusia dikatakan telah terlibat konflik berdarah di Crimea. Dia mengatakan, pasukan berseragam tanpa lambang nasional yang dituding sebagai tentara Rusia dan terlihat berkeliaran di Crimea adalah pasukan pertahanan diri lokal.

"Saat ini tidak ada kebutuhan mengirimkan pasukan (ke Ukraina). Namun, kemungkinan seperti itu ada," ujar Putin. "Apa yang bisa menjadi alasan untuk menggunakan kekuatan militer? (Penggunaan kekuatan militer) akan menjadi pilihan terakhir. Benar-benar yang terakhir," tekan dia.

Putin pun berpendapat bahwa sanksi Barat untuk Rusia, karena adanya krisis di Ukraina, hanya akan menjadi tindakan kontraproduktif. Sebelumnya, pejabat senior Pentagon menyatakan bahwa Washington siap mengambil tindakan paksa kepada Rusia dalam hitungan hari, tak perlu hingga hitungan pekan. Pernyataan itu dijawab Kementerian Luar Negeri Rusia, dengan peringatan bahwa tindakan semacam itu pasti akan dibalas oleh Moskwa.

Di Washington, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengakui bahwa Rusia punya kepentingan yang sah di Ukraina. Namun, kata dia, kepentingan itu tetap tak menjadikan Putin berhak campur tangan dengan kekuatan militer. "Presiden Putin tampaknya punya interpretasi yang berbeda," imbuh Obama.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com