Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alkitab Saku Selamatkan Sopir Bus dari Tembakan

Kompas.com - 26/02/2014, 12:54 WIB
CINCINNATI, KOMPAS.COM — Alkitab yang berada di saku baju seorang sopir bus di AS telah menyelamatkan nyawa sopir itu setelah kitab tersebut menjadi penghalang dua peluru yang ditembakkan ke dadanya. Demikian kata polisi.

"Jelas ada semacam intervensi yang terlibat dalam insiden ini karena kitab itu mungkin tidak seharusnya berada di sini," kata Sersan Michael Pauley dari Kepolisian Dayton, Ohio, kepada wartawan.

Sopir bus perusahaan Greater Dayton Regional Transit Authority itu mengatakan kepada pihak Kepolisian Dayton bahwa ia berdiri di luar bus pada Senin (24/2/2014) pagi ketika sejumlah pria menembaknya tiga kali, satu peluru mengenai kakinya. Dia juga ditikam di lengan.

Rickey Wagoner (49 tahun) dari Trotwood mengatakan kepada polisi bahwa ia melawan, meraih pistol, dan orang-orang itu melarikan diri. Wagoner mengatakan bahwa ia menembaki mereka sebelum mengemudikan bus ke lokasi yang aman dan meminta bantuan.

"Saya menusuk seorang di kakinya dengan pena saya," katanya saat menelepon ke layanan darurat 911 ke polisi di Dayton, sekitar 100 km di sebelah utara Cincinnati.

Polisi mengatakan pada hari Selasa bahwa saat itu tidak seorang pun menjadi penumpang bus itu.

Wagoner mengatakan kepada 911 bahwa ia merasakan dua tembakan ke dadanya, tetapi dia tidak berpikir peluru-peluru itu menembus buku kecil yang ada saku kemejanya.

Polisi mengatakan dalam laporan mereka bahwa dua peluru kaliber kecil mengenai buku berjudul The Message itu, yang berisi ayat-ayat Alkitab dalam bahasa kontemporer. Peluru-peluru tersebut ditemukan bersarang dalam buku itu.

"Itu terasa seperti saya dipukul dengan palu," kata Wagoner. "Saya punya buku di saku saya, dan saya tidak berpikir peluru-peluru itu berhasil menembus buku itu."

Wagoner mengatakan kepada polisi bahwa dia baru mulai membawa buku itu sekitar seminggu lalu.

Miami Valley Hospital di Dayton memastikan pada Selasa bahwa Wagoner masih berada di rumah sakit, tetapi rumah sakit itu tidak memberikan informasi tambahan. Pihak berwenang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Wagoner pulih dan baik-baik saja.

Laporan awal polisi mengatakan, Wagoner menghentikan busnya untuk memeriksa dugaan masalah mekanis. Laporan itu juga mengatakan, Wagoner menyampaikan kepada para petugas bahwa ketika tiga pria itu mendekatinya, ia mendengar satu orang mengatakan, "Jika Anda ingin total di klub, Anda harus membunuh beruang kutub."

Dia mengatakan kepada polisi bahwa ia meraih pistol ketika ia ditembak di dada dan mulai bertarung dengan tersangka. Wagoner mengatakan, dirinya ditembak lagi di kaki dan mulai mencekik tersangka. Salah seorang pria lain lalu menendang Wagoner, dan sopir bus itu mengatakan ia dipukul beberapa kali di wajahnya.

Wagoner mengatakan, pria yang ketiga kemudian menarik pisau, menusuk dia di lengannya saat ia mencoba untuk menghadang pisau itu.

Sopir bus tersebut mengatakan, ia lalu menarik pena dari sakunya dan menusuk tersangka. Polisi menggambarkan pena aluminium itu panjangnya sekitar 15 sentimeter dan lebih lebar dari biasanya. Pena itu digambarkan sebagai "pena pertahanan diri" yang menurut Wagoner selalu dibawanya.

"Hebatnya, luka-lukanya tidak mengancam jiwa," kata polisi Dayton, Sersan Michael Pauley, kepada Dayton Daily News.

"Saya menusuk salah seorang di kakinya dengan pena saya," kata Wagoner kepada 911. "Dia berteriak dan saat itulah mereka semua lari."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com