Pihak Taliban menolak tawaran meletakkan senjata dan memegang bat (pemukul) kriket dengan alasan olahraga telah membuat kaum muda melupakan panggilan jihad.
Tawaran dari Pemerintah Pakistan ini dilontarkan dalam bentuk informal oleh Menteri Dalam Negeri Chaudhry Nisar Ali Khan. Tawaran ini diajukan setelah proses dialog antara kedua belah pihak menemui jalan buntu dan terganjal penculikan 23 tentara Pakistan oleh pihak Taliban.
Khan beranggapan kriket dapat meredakan ketegangan di antara kedua belah pihak. "Saya mendapat informasi bahwa pihak Taliban menyukai kriket. Jadi kalau mereka bisa dengar (pesan ini), kita bisa menjalankan satu pertandingan kriket dan mendapat hasil (dialog) yang lebih baik," kata Khan, Senin (24/2/2014).
Namun, juru bicara Taliban, Sahhidullah Sahid, mengatakan, mereka menolak tawaran tersebut. "Orang-orang sekuler ini ingin memisahkan kaum muda dengan jihad dan nilai-nilai Islam melalui olahraga kriket. Kami dengan tegas menolak kriket dan tidak menyukai."
Namun, tawaran menteri Khan ini pun mendapat kecaman di media sosial. Seorang pengguna akun @kursed menyebut tawaran menteri Khan sangat menjijikkan dan ia seharusnya mengundang keluarga tentara yang kepalanya dipenggal oleh Taliban.
Di Pakistan, kriket merupakan olahraga yang sangat digemari. PM Pakistan Nawaz Sharif merupakan penggemar berat kriket. Begitu pun mantan bintang kriket Pakistan, Imran Khan, yang kini sudah menjadi satu politikus berpengaruh.
Pada 1987, pemimpin Pakistan Jenderal Zia Ul-Haq mengunjungi Jaipur untuk menyaksikan pertandingan kriket. Tindakan ini meredakan ketegangan di antara kedua negara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.