Kepada AFP, Talal Barazi mengatakan ke-179 orang itu akan menerima pelajaran agama, selain sesi rehabilitasi bersama para psikolog.
"Selama empat hari, saat dokumen mereka dipelajari otorita yang berwenang, mereka yang masih ditahan akan diberi pelajaran agama untuk memperbaiki interpretasi salah mereka soal Islam," ujar Barazi.
Barazi menambahkan ke-179 orang berusia antara 15-55 tahun itu ditahan setelah dievakuasi dari kota tua Homs yang dikepung di Suriah tengah.
Dia mengatakan sebanyak 390 orang pria berusia tempur sudah meninggalkan Homs dan 211 di antara mereka sudah dilepaskan dari penahanan sementara.
Sementara itu, PBB mengatakan sebanyak 430 pria dan anak laki-laki ditahan, dan sejauh ini baru 181 orang yang dibebaskan.
Operasi kemanusiaan yang dilangsungkan sejak pekan lalu sudah berhasil mengevakuasi 1.400 orang dari Homs yang dikepung selama lebih dari 18 bulan.
PBB dan Bulan Sabit Merah juga mendistribusikan ratusan paket makanan untuk warga yang masih berada di kawasan kota tua Homs.
Sebelum operasi evakuasi dilakukan, diperkirakan sebanyak 3.000 orang terjebak di tengah kawasan kota tua Homs yang dikuasai pemberontak. Saat persediaan makanan menipis, sebagian besar warga mengkonsumsi buah zaitun dan tanaman-tanaman liar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.