Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Napi Al Qaeda Kabur dari Penjara Yaman

Kompas.com - 14/02/2014, 10:55 WIB
SANAA, KOMPAS.COM — Sebanyak 14 narapidana, sebagian besar anggota Al Qaeda, melarikan diri dari sebuah penjara di ibu kota Yaman saat sejumlah pria bersenjata melancarkan serangan mematikan terhadap fasilitas itu, kata para pejabat.

Tujuh polisi dan tiga orang bersenjata tewas, kata kementerian dalam negeri dan para pejabat keamanan. Dua polisi lain dan dua orang bersenjata terluka, dan salah seorang penyerang ditangkap, kata kementerian itu.

Serangan dari dua arah itu dimulai ketika sebuah kendaraan bermuatan bahan peledak meledak di pintu masuk sebelah timur fasilitas tersebut tak lama setelah matahari terbenam. Serangan itu menimbulkan lubang di pagar penjara, kata beberapa pejabat keamanan.

Pada saat yang sama, orang-orang bersenjata menyerang para penjaga di pintu masuk utama, menciptakan pengalihan yang memungkinkan beberapa tahanan melarikan diri melalui lubang di pagar tersebut.

Seorang pejabat mengatakan bahwa 14 orang narapidana, kebanyakan anggota Al Qaeda, telah melarikan diri. Sejumlah warga sebelumnya mengatakan bahwa ledakan dan tembakan senjata berat terdengar di dekat penjara, di bagian utara Sanaa. Tak lama setelah itu bala bantuan keamanan dikirim ke daerah tersebut.

Oktober lalu, pasukan keamanan menggagalkan upaya sekitar 300 narapidana Al Qaeda untuk melarikan diri setelah mereka memberontak di sebuah penjara yang lain di Sanaa. Sejumlah penjaga dan narapidana terluka saat itu, tetapi tidak ada yang tewas.

Nasser al Wuhayshi, ketua Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), yang dinilai Amerika Serikat sebagai cabang paling mematikan jaringan teroris itu, pada Agustus lalu bersumpah untuk membebaskan anggota jaringannya yang berada di penjara. Wuhayshi sendiri lolos dari penjara Sanaa yang sama bersama 22 anggota AQAP lainnya pada Februari 2006 dan dinyatakan sebagai pemimpin kelompok itu setahun kemudian. Para tahanan AQAP itu melarikan diri melalui terowongan sepanjang 44 meter yang mereka gali di antara sel mereka dan sebuah masjid di dekatnya.

Serangan pada Kamis kemarin menyusul operasi serupa di ibu kota itu pada awal Desember, ketika seorang pengebom bunuh diri dan beberapa orang bersenjata menyerang kementerian pertahanan dalam sebuah operasi berani pada siang hari bolong, yang menewaskan sedikitnya 52 orang dan melukai 167 lainnya.

Serangan terbaru itu terjadi saat kementerian dalam negeri Arab Saudi mengumumkan bahwa Yaman telah menyerahkan 29 warga Saudi yang dicari karena dicurigai terkait dengan Al Qaeda. Sebelas dari mereka sudah dipenjara dan kemudian dibebaskan dari penjara di Arab Saudi, tetangga Yaman, kata juru bicara kementerian Jenderal Mansur al-Turki. Sembilan orang lainnya sedang diadili di kerajaan itu ketika mereka melarikan diri.

Kementerian pertahanan Yaman juga telah mengumumkan penyerahan itu minggu ini tanpa memberikan rincian.

Cabang-cabang Al Qaeda di Saudi dan Yaman bergabung dan membentuk AQAP pada Januari 2009. Kelompok itu kemudian menimbulkan ancaman serius bagi kepentingan Barat di seluruh wilayah tersebut.

Setelah gelombang serangan mematikan Al Qaeda di kerajaan itu tahun 2003 hingga 2006, Pemerintah Saudi meluncurkan tindakan keras terhadap cabang lokal kelompok yang didirikan Osama bin Laden, yang kelahiran Saudi itu. AQAP telah mengambil keuntungan dari melemahnya Pemerintah Pusat Yaman di Sanaa sejak pemberontakan rakyat menggulingkan Presiden Ali Abdullah Saleh tahun 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com