Catatan terkumpul, sementara itu, juga menujukkan kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia secara makro selama 10 tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan. Pendapatan per kapita yang pada 2004 hanya mencapai 2000 dollar AS, saat ini telah mengalami peningkatan dua kali lipat menjadi 4000 dollar AS.
Demikian halnya dengan pendapatan masyarakat yang terus mengalami peningkatan meski tahun 2014 sebagai tahun politik dan tahun pergantian kekuasaan. Pemerintah yang ada saat ini diprediksi masih akan dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen.
Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) Umar Juoro dan pengamat ekonomi yang juga Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Berly Marwardaya, dalam diskusi ekonomi, Kamis (13/2/2014) di Jakarta.
“Pertumbuhan ekonomi memang dari tahun ke tahun, selama 10 tahun terakhir ini cukup ada peningkatan. Bahkan pendapatan per kapita kita saat ini mencapai 4.000 dollar AS. Jauh meningkat cukup signifikan dari tahun 2004 lalu yang sekitar 2000-an pendapatan per kapita kita. Karena itu, secara makro ekonomi bisa dikatakan kondisi perekonomian kita cukup baik,” papar Umar Juoro.
Umar Juoro pun menilai pertumbuhan ekonomi yang cukup baik ini tidak terlepas dari keberhasilan dan sikap kehati-hatian pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam memimpin negara termasuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Hal yang sama pun terjadi dalam menjaga berbagai momentum ekonomi nasional dan dunia.
Namun demikian, Umar Juoro tidak menampik masih banyak kekurangan dan kelemahanan yang harus segera diperbaiki agar pertumbuhan ekonomi baik makro maupun mikro terus mengalami peningkatan. “ Menurut saya, Pemerintahan SBY cukup berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Meski belum optimal. Semestinya bisa lebih baik baik terutama dalam pengentasan kemiskinan dan menciptakan kesempatan kerja. Memperkuat sektor pertanian dan industri manufaktur untuk membuka kesempatan kerja produktif bagi kelas menengah kita. Satu hal yang penting juga, ketersediaan infrastruktur sektor industri, sektor transportasi, dan sektor energi, harus dikembangkan lebih baik sehingga bisa menggerakan investasi secara signifikan juga,” katanya Umar Juoro.
Pendapat senada disampaikan Berly Marwardaya. Menurut Berly, pencapaian prestasi tim ekonomi Presiden SBY sudah dapat dikatakan cukup berhasil. Meskipun akan dapat lebih bagus lagi hasilnya bila di sisa tahun terakhir ini kinerjanya bisa lebih ditingkatkan. “Setidaknya, menurut saya selama pemerintahan Pak SBY ini stabilitas ekonomi kita lebih terjaga, tidak akan menukik. Tidak ada gejolak yang bisa menjatuhkan angka pertumbuhan kita. Banyak hal bagus yang telah dilakukan Pemerintahan SBY untuk tetap menjaga pertumbuhan ekonomi kita sehingga pertumbuhannya dapat dikatakan cukup signifikan dan stabil. Kinerja sektor perekonomian kita cukup, meskipun harus ada upaya-upaya stategis dan terobosan dari pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen tahun ini. Mengingat tahun 2014 ini adalah tahun politik karena adanya Pemilihan Umum dan pergantian anggota legislatif serta pergantian presiden,” papar ekonom yang pernah menggali ilmu di Universitas Sorbone Perancis ini.
Bertambahnya kelas menengah
Baik Umar Juoro maupun Berly Marwardaya menilai, salah satu fenomena penting di era pemerintahan ini, selain meningkatnya pendapat masyarakat adalah meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah. Saat ini jumlah anggota masyarakat yang masuk kategori kelas menengah lebih dari lima juta jiwa. Sementara dari segi demografi usia mereka berkisar antara 35 hingga 40 tahun. Banyaknya jumlah anggota masyarakat kelas menengah tersebut dapat menjadi tambahan modal penggerak perekonomian untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik asalkan pemerintah memberikan kesempatan dan peluang bagi mereka untuk menjadi pengusaha dan pekerja produktif.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan