Pendukung referendum ini adalah kalangan eurosceptics yang ingin ada pengendalian imigrasi bahkan di sesama negara anggota Uni Eropa, terutama untuk membatasi aliran dari kawasan timur ke barat dari kelompok 28 negara di Eropa itu.
"Swiss bijaksana dan kuat berdiri menghadapi bullying dan ancaman dari birokrat terpilih dari Brussels (pusat Uni Eropa saat ini, red)," kata Nigel Farage, pemimpin Partai Kemerdekaan Inggris.
Partai ekstrem kanan Perancis, Front Nasional Perancis, memuji referendum itu sebagai kejernihan rakyat Swiss. Dalam pernyataannya, partai ini menyerukan Perancis juga menghentikan arus imigrasi massal ke negaranya.
Partai sayap kanan Austria, FPO, juga mengatakan negaranya juga bakal memberlakukan hal serupa dengan hasil referendum Swiss bila ada kesempatan. Sementara Liga Utara Italia yang populis, menuntut digelarnya referendum serupa di sana.