Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Malaysia Kecam Penyerangan Gereja di Penang

Kompas.com - 28/01/2014, 17:10 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Najib Tun Razak, Selasa (28/1/2014), mengecam serangan bom molotov di sebuah gereja Katolik di negara bagian Penang, yang diyakini terkait sengketa penggunaan kata "Allah" oleh umat Kristen.

Perdana Menteri menegaskan, penyelidikan atas pelemparan dua bom molotov ke gereja pada Senin (27/1/2014) dini hari itu ditangani polisi dan berharap tidak ada pihak-pihak yang berusaha memperkeruh suasana.

"Kini waktunya untuk tetap tenang dan tidak bertindak gegabah dalam situasi apa pun karena akan merusak bangsa," kata Najib Razak seperti diberitakan media Malaysia.

Pemerintah, lanjutnya, menjunjung tinggi penegakan kerukunan dan perdamaian berdasarkan aturan hukum yang berlaku.

Wartawan BBC di Kuala Lumpur, Jennifer Pak, melaporkan, serangan bom molotov ke gereja di negara bagian Penang diyakini terkait dengan spanduk yang ditemukan sehari sebelumnya.

Spanduk bertuliskan "Allah Maha Besar, Yesus putra Allah".

Kepolisian Penang sejauh ini telah meminta keterangan delapan orang, tetapi belum melakukan penangkapan.

Menurut polisi, dua pria terekam mengendarai sepeda motor dan melempar molotov, tetapi wajah mereka sulit dikenali karena menggunakan helm.

Para pemimpin gereja mengatakan, kata Allah sudah digunakan oleh umat Kristen di Malaysia selama berabad-abad, tetapi berbagai kalangan Islam di negara itu menegaskan kata tersebut hanya boleh digunakan oleh orang Muslim.

Sengketa penggunaan kata Allah masih akan disidangkan di pengadilan federal yang direncanakan digelar pada 5 Maret.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com