Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darah Paus Yohanes Paulus II Dicuri

Kompas.com - 28/01/2014, 09:57 WIB
ROMA, KOMPAS.COM — Sejumlah pencuri masuk ke sebuah gereja kecil di pegunungan sebelah timur kota Roma pada akhir pekan lalu dan mencuri sebuah relikui darah mendiang Paus Yohanes Paulus II, kata seorang penjaga gereja itu. Relikui merupakan bagian tubuh atau benda-benda peninggalan para santa-santo dalam gereja Katolik yang sengaja disimpan.

Puluhan polisi dengan sejumlah anjing pelacak kemudian menjelajahi daerah terpencil itu untuk mencari petunjuk tentang apa yang dikatakan dalam majalah Katolik Italia, Famiglia Cristiana, sebagai "sebuah pencurian sakrilegi yang mungkin disuruh seseorang".

Franca Corrieri mengatakan kepada kantor berita Reuters, dia mengetahui jendela rusak pada Minggu (26/1/2014) pagi buta, dan telah menelepon polisi. Ketika mereka memasuki gereja kecil itu, mereka mendapati bahwa relikui itu dan sebuah salib telah hilang.

Yohanes Paulus II, yang meninggal pada 2005, menyukai pegunungan di wilayah Abruzzo itu. Dia dulu kadang-kadang menyelinap pergi dari Vatikan untuk mendaki atau bermain ski di sana dan berdoa di gereja tersebut.

Yohanes Paulus yang kelahiran Polandia itu, yang menjabat sebagai paus selama 27 tahun, dijadwalkan akan mendapat gelar santo dari Gereja Katolik Roma pada Mei mendatang. Itu berarti relikui tersebut akan menjadi sesuatu yang penting dan berharga.

Tahun 2011, mantan sekretaris pribadi Yohanes Paulus, yaitu Kardinal Stanislaw Dziwisz, sekarang menjadi Uskup Agung Krakow di Polandia, memberi setetes darah paus itu kepada masyarakat lokal di Abruzzo. Darah tersebut dimasukkan ke dalam sebuah wadah dari emas dan berbentuk bundar, serta disimpan di dalam sebuah ceruk di gereja kecil San Pietro della Ienca di gunung dekat kota L'Aquila.

Corrieri, yang merupakan bagian dari sebuah asosiasi yang merawat gereja kecil itu, mengatakan bahwa insiden tersebut terasa lebih seperti "penculikan" ketimbang pencurian. "Dalam arti, seseorang telah dicuri," katanya melalui telepon.

Corrieri mengatakan, dia tidak bisa mengatakan apakah para pencuri itu berniat untuk mendapatkan tebusan atas darah itu.

Selain relikui dan salib itu, tidak ada benda lain yang dicuri dari gereja terpencil tersebut. Menurut Corrieri, para pencuri itu punya waktu untuk mengambil benda-benda lain pada malam pencurian itu.

Darah Yohanes Paulus II disimpan sesudah adanya upaya pembunuhan yang hampir menewaskannya di Lapangan Santo Petrus pada 13 Mei 1981.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com