Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

530 Pengungsi Rohingya Disekap di Perbatasan Thailand-Malaysia

Kompas.com - 27/01/2014, 21:05 WIB
BANGKOK, KOMPAS.com — Aparat keamanan Thailand dalam sebuah penggerebekan menemukan sebanyak 530 orang etnis Rohingya di sebuah perkebunan karet di perbatasan dengan Malaysia. Demikian penjelasan Kolonel Kan Tammakasem dari kepolisian Provinsi Songkhla, Senin (27/1/2014).

Dalam penggerebekan yang dilakukan pada Minggu (26/1/2014) itu, polisi menemukan perempuan dan anak-anak dalam sebuah penampungan yang diduga adalah milik sebuah jaringan penyelundup manusia.

"Mereka dalam keadaan lapar dan beberapa di antara mereka sakit," kata Kolonel Kan, sambil menambahkan orang-orang Rohingya itu berharap bisa memasuki wilayah Malaysia.

Polisi, dalam penggrebekan itu, juga mengamankan tiga orang warga Thailand yang menjaga kamp tersebut.

Sementara itu, wakil komisaris jenderal Kepolisian Kerajaan Thailand Chatchawal Suksomjit mengatakan, warga Rohingya itu kini dipindahkan ke tempat penampungan yang dikelola pemerintah. Sementara itu, perempuan dan anak-anak ditampung di lokasi berbeda.

Para aktivis HAM selama ini mengkritik kebijakan Pemerintah Thailand yang menampung para pengungsi Rohingya di penampungan yang kondisinya penuh sesak dan berfasilitas buruk.

Sementara itu, Pemerintah Thailand menunggu keputusan negara ketiga yang bersedia menampung para pengungsi Rohingya itu. Sering kali, penantian itu berakhir dengan kegagalan.

Warga etnis Rohingya melarikan diri dari Myanmar untuk menghindari kekerasan sektarian di negeri itu. Dengan menggunakan perahu-perahu ala kadarnya mereka menempuh bahaya menuju negara lain, salah satunya Malaysia.

Namun, sering kali perjalanan para pengungsi Rohingya ini berakhir di tangan para penyelundup manusia.

Di Myanmar, sebanyak 800.000 jiwa etnis Rohingya tidak diakui sebagai warga negara. Pemerintah Myanmar menganggap mereka adalah imigran ilegal dari Banglades meski mereka sudah tinggal di Myanmar sejak lama.

Pekan lalu, PBB menyerukan agar Pemerintah Myanmar menggelar penyelidikan terkait kabar keterlibatan polisi dalam terbunuhnya puluhan warga Rohingya, termasuk anak-anak, dalam sebuah serangan di negara bagian Rakhine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com