Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Perundingan, Oposisi Ukraina Sepakati "Gencatan Senjata"

Kompas.com - 23/01/2014, 19:38 WIB
KIEV, KOMPAS.com - Kelompok oposisi Ukraina, Kamis (23/1/2014), setuju untuk melakukan "gencatan senjata" selama delapan jam setelah lima hari bentrokan berdarah di ibu kota Kiev.

Meski demikian, kelompok oposisi mengancam akan kembali menyerang jika pemerintah gagal menyepakati sejumlah konsesi.

Pemimpin oposisi yang juga juara tinju dunia, Vitali Klitschko menjadi perantara perdamaian sementara ini setelah melakukan pembicaraan dengan para pengunjuk rasa radikal dan aparat keamanan.

Klitschko mengatakan, pertikaian harus dihentikan selama dia melakukan pembicaraan dengan Presiden Viktor Yanukovych.

"Pada pukul 20.00 (01.00 WIB), saya akan kembali dan menyampaikan hasil pembicaraan," demikian Vitaly Klitschko seperti dikutip kantor berita Interfax Ukraine.

"Tetap bentuk barikade, namun jagalah ketenangan hingga pembicaraan berakhir," lanjut Klitschko.

Klitschko dan sejumlah pemimpin oposisi dijadwalkan bertemu Yanukovych di kantor presiden sore hari waktu setempat untuk menggelar pembicaraan tahap kedua.

Kelompok oposisi kembali akan meminta presiden menyetujui tiga tuntutan mereka yaitu menggelar pemilihan presiden, pembubaran pemerintahan dan pembatalan undang-undang anti-unjuk rasa yang diterbitkan pekan lalu.

Bentrokan, yang menurut para aktivis menewaskan lima orang itu, berlanjut hingga Rabu (22/1) malam dan terpusat di Jalan Grushevsky, di pusat kota Kiev.

Para pengunjuk rasa melemparkan bom molotov yang dibalas aparat keamanan dengan menembakkan granat kejut.

Bentrokan berdarah yang mengubah sebagian wilayah Kiev yang biasanya tenang menjadi medan pertempuran itu, menandai puncak ketegangan politik selama dua bulan terakhir setelah pemerintah membatalkan integrasi ke Uni Eropa di bawah tekanan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com