Sementara itu, Direktur Jenderal Pengawasan Penyakit Menular Thailand Sophon Mekthon mengatakan, jumlah korban tewas tersebut berasal dari data 27 provinsi. Pencatatan dilakukan pada 22 Oktober 2013 sampai dengan 19 Januari 2014. "Kebanyakan korban tewas berjenis kelamin laki-laki," katanya.
Catatan menunjukkan, korban tewas berjenis kelamin laki-laki itu, termuda berusia sebulan. "Yang tertua berusia 81 tahun," katanya.
Kemudian, dari jumlah korban tewas itu, ada dua orang warga negara asing. "Yang pertama dari Kamboja. Satunya lagi asal Inggris," lanjut Sophon.
Provinsi paling utara Thailand, Chiang Rai, mencatatkan angka terbanyak jumlah korban tewas, delapan orang. Lalu, korban tewas enam orang berasal dari Provinsi Sa Kaeo. Di Timur Laut, yakni Provinsi Nakhon Ratchasima, ada lima korban tewas.
Total ada 45 provinsi yang mendeklarasikan bencana suhu dingin. Tercatat 25 juta warga terkena dampak suhu dingin itu.
Pada bagian berikutnya, menurut pernyataan Deputi Direktur Jenderal Badan Meteorologi Thailand Songkram Aksorn, rerata suhu udara di Thailand mencapai 15,6 derajat celsius. "Ini suhu terdingin sejak 30 tahun silam," demikian Songkram Aksorn.