Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Hongkong Selidiki Penyiksaan PRT Indonesia

Kompas.com - 16/01/2014, 21:27 WIB
HONGKONG, KOMPAS.com — Kepolisian Hongkong menggelar investigasi tuduhan penyiksaan seorang pembantu rumah tangga asal Indonesia berusia 23 tahun oleh majikannya.

Sebuah kelompok yang mewakili pekerja migran Indonesia di Hongkong, Kamis (16/1/2014), mengatakan bahwa Erwiana Sulistyaningsih datang ke bekas koloni Inggris itu pada Mei tahun lalu.

Sejak kedatangannya, Erwiana disiksa majikannya hingga kepulangannya pada pekan lalu ke Indonesia. Saat ini Erwiana sedang dalam perawatan di rumah sakit.

"Majikannya setiap hari memukuli Erwiana," kata Sringatin, Wakil Ketua Persatuan Pekerja Migran Indonesia di Hongkong.

Sringatin menambahkan, sang majikan membiarkan Erwiana pulang ke Indonesia setelah dia tak mampu lagi bekerja karena luka-lukanya. Saat pulang, Erwiana hanya diberi uang sebesar 70 dollar Hongkong atau sekitar Rp 107.000.

"Erwiana bahkan harus dibantu saat di bandara karena dia tak mampu berjalan sendiri," tambah Sringatin.

Kasus ini kemudian terungkap setelah foto-foto Erwiana dengan luka-luka di tangan, kaki, dan wajahnya menyebar di antara komunitas warga Indonesia di Hongkong. Selain memukuli, majikan Erwiana juga hanya mengizinkan dia tidur empat jam sehari dan mengharuskan Erwiana membersihkan rumah sesuai dengan urutan yang sudah ditentukan.

"Jika Erwiana membersihkan toilet sebelum kamar tidur, maka majikannya langsung memukul. Jika majikannya memanggil dan Erwiana terlambat merespon, dia juga akan dipukul," ujar Sringatin.

Kelompok-kelompok advokasi pekerja migran di Hong Kong menggelar dua unjuk rasa pekan ini untuk membawa kasus yang mereka sebut sebagai "perbudakan modern" itu diketahui publik.

Merespon desakan kelompok-kelompok ini, kepolisian Hong Kong menyatakan segera melakukan penyidikan jika menerima laporan dari agen penempatan tenaga kerja terkait penyiksaan terhadap pekerja.

Departemen Tenaga Kerja Hong Kong juga mengatakan telah menghubungi Konsulat Jenderal Indonesia di kota itu, agensi penempatan tenaga kerja, dan kelompok pekerja domestik di Hong Kong.

Saat ini terdapat sekitar 312.000 pekerja domestik asing di Hong Kong. Separuh dari jumlah itu berasal dari Indonesia dan sebagian besar adalah perempuan. Sementara separuh sisanya didominasi PRT dari Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com