Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2014, 18:03 WIB

JEDDAH KOMPAS.com - Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Arab Saudi membantah laporan sejumlah pegiat buruh migran asal Indonesia di Jeddah terkait berita kematian sedikitnya satu TKW yang sedang ditahan di pusat detensi imigrasi setempat.

Dalam pesan singkat yang beredar Rabu (15/1/2014) diberitakan seorang TKW yang sedang sakit di pusat detensi Tarhil Sumaysi, Jeddah, meninggal dunia karena terlambat mendapat pertolongan.

"KJRI telah mengklarifikasi berita tersebut dan ternyata tidak benar, WNI itu sudah ditemukan kemarin di salah satu rumah sakit di Jeddah," tulis Pelaksana Penerangan Sosial Budaya KJRI Jeddah, Syarif Shahab kepada BBC Indonesia.

Seorang pegiat hak buruh migran asal Indonesia, Tobibuddin, sebelumnya kepada BBC Indonesia mengatakan dua TKW meninggal dunia atas nama Khotijah binti Sangidan dan Khotijah binti Hosen.

Sementara menurut Syarif, aparat KJRI terus berusaha mencari konfirmasi terkait berita yang muncul pada Selasa (14/1) malam waktu setempat itu. Namun, tak ditemukan keterangan pasti terkait lokasi jenazah bila memang benar telah meninggal.

Hingga kemudian menurutnya TKW yang dilaporkan masih hidup meski menderita sakit cukup berat. "Menurut dokter yang merawat, yang bersangkutan mengalami gangguan pernafasan dan tengah dirawat intensif di RS Tsagar, Jeddah," tambah Syarif.

Memprihatinkan

Silang-sengkarut informasi ini muncul di tengah masih rumitnya persoalan menyangkut pemulangan pekerja migran asal Indonesia yang gagal mendapat pengampunan pemerintah Kerajaan Arab Saudi, November lalu.

Dari  ribuan orang yang kemudian secara sukarela ditahan di pusat detensi imigrasi Tarhil Sumaysi, Jeddah, menurut KJRI, kini jumlahnya tinggal ratusan orang.

Pusat tahanan ini diklaim memiliki klinik kesehatan yang memadai sehingga cukup membantu TKI yang sakit selama belum dipulangkan ke Indonesia.

Meski demikian menurut Tobibuddin kepada BBC Indonesia, banyak TKI mengalami depresi karena tak kunjung pasti jadwal pemulangan serta Klik nasib mereka di sana.

"Di ambar (bangsal tahanan) itu bisa 60-80 orang, ada perempuan yang hamil dan bawa anak balita," ujar Tobibuddin.

"Mereka ini sedih, kalut, sehingga ditambah kondisinya yang memprihatinkan di sana jadi gampang sakit," kata pria yang bekerja pada sebuah perusahaan swasta di Arab Saudi ini.

KJRI mengatakan terus mengupayakan pemulangan cepat para TKI di mana pemulangan terakhir pada Rabu pagi telah mengangkut sekitar 320 orang pria, wanita dan anak-anak kembali ke Jakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com