Paus Fransiskus "menyelipkan" kecamannya itu di dalam pidatonya di hadapan korps diplomatik Vatikan. Dalam pidatonya itu, Paus juga mengecam kekerasan di Suriah dan sejumlah isu lain di dunia.
"Kita tidak bisa mengabaikan mereka yang menderita kelaparan, terutama anak-anak, saat kita memikirkan seberapa banyak makanan yang dibuang setiap hari di dunia yang tenggelam dalam apa yang saya sebut sebagai 'budaya membuang'," kata Paus.
"Sayangnya, yang dibuang di dunia ini tak hanya makanan dan benda tak berguna. Sering kali yang dibuang adalah manusia yang dianggap 'tak diinginkan'. Sebagai contoh, betapa mengerikan membayangkan ada anak-anak, korban aborsi, yang tak pernah melihat cahaya matahari," tambah Paus.
Dibanding pendahulunya, Benediktus XVI, Paus Fransiskus terbilang sangat sedikit mengomentari soal aborsi. Bahkan, pada masa-masa awal kepemimpinanya di Vatikan, Paus Fransiskus justru menuai kritik umat Katolik konservatif karena menyerukan "pemberian maaf" untuk kelompok homoseksual, mereka yang bercerai, dan perempuan yang melakukan aborsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.