Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2014, 18:50 WIB
NEW DELHI, KOMPAS.com — Demi mengurangi jumlah kasus pemerkosaan di India, Pemerintah India membentuk pasukan komando perempuan untuk melindungi kaum hawa dari ancaman pemerkosaan di ibu kota New Delhi.

Pemerintah akan merekrut pelatih bela diri dan mantan personel militer untuk melatih para perempuan ini agar siap saat diterjunkan di jalanan saat malam hari.

Para perempuan yang direkrut untuk pasukan ini nantinya akan dilatih seni bela diri taekwondo, lalu akan disebar di berbagai lokasi di sepanjang ibu kota, tempat yang dianggap rawan bagi perempuan.

"Kami sedang membentuk sebuah pasukan komando perempuan. Menariknya, dibanding pria, perempuan justru dengan sukarela mengajukan diri untuk dilatih. Ini merupakan pertanda positif," kata Rakhi Birla, Menteri Kesejahteraan Anak-anak dan Perempuan New Delhi, seperti dikutip The Daily Telegraph.

Namun, rencana ini memunculkan pertanyaan bagi para aktivis hak-hak perempuan. Mereka menilai pasukan khusus perempuan ini tidak mendapatkan dukungan dari kepolisian New Delhi.

Pengamat masalah-masalah sosial Ranjana Kumari mengatakan, jauh lebih baik jika pemerintah merekrut lebih banyak personel polisi wanita dan memperkuat kepolisian.

Selain merekrut calon anggota pasukan khusus, pemerintah juga akan mempekerjakan 5.000 pengemudi becak perempuan untuk membuat para warga perempuan merasa lebih nyaman saat bepergian.

Berbagai kasus pemerkosaan mengguncangkan India selama lebih kurang setahun terakhir. Meski pemerintah sudah memberlakukan hukuman yang lebih keras untuk para pemerkosa, tetapi aksi ini tak kunjung reda.

Awal pekan ini, seorang perempuan Polandia berusia 33 tahun dibius dan diperkosa saat dia tengah menggunakan sebuah taksi bersama anak balitanya yang berusia dua tahun di New Delhi.

Saat terbangun, perempuan Polandia itu berada di sebuah kursi di luar sebuah stasiun kereta api di New Delhi, sementara anak balitanya menangis di samping tubuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com