Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Imigran Afrika Memprotes Perlakuan Israel

Kompas.com - 06/01/2014, 23:37 WIB

TEL AVIV, KOMPAS.com — Ribuan imigran Afrika di Israel menggelar pawai ke berbagai kedutaan besar asing di Tel Aviv pada hari kedua unjuk rasa menentang perlakuan pemerintah Israel terhadap para pencari suaka.

Mereka pada umumnya berasal dari Eritrea dan Sudan. Seorang juru bicara kepolisian Israel mengatakan, pawai ribuan imigran sudah berkoordinasi dengan polisi dan tidak timbul kerusuhan selama unjuk rasa, Senin (6/1/2013).

Sambil meneriakkan slogan-slogan "kami pengungsi" dan "jangan ada lagi penjara", mereka berpawai meminta bantuan karena Pemerintah Israel menolak memberikan status pengungsi kepada mereka.

Selain itu, mereka menentang pemenjaraan ratusan pencari suaka tanpa melalui proses pengadilan. Berdasarkan peraturan yang disahkan pada Desember lalu, pihak berwenang boleh menahan pendatang gelap hingga satu tahun tanpa melalui persidangan.

Keberadaan para imigran Afrika di Israel dianggap menambah masalah negeri itu, seperti dituturkan seorang warga Tel Aviv.

"Muncul kasus-kasus pemerkosaan, sudah masuk berita di koran, dan warga benar-benar takut. Anda tahu seperti apa situasinya? Seorang perempuan yang tinggal di sana tidak akan pergi keluar rumah bersama anaknya," tutur Yitzchak, warga tersebut, seperti dikutip kantor berita AP.

Menteri Dalam Negeri Israel Gideon Sa'ar mengatakan, sebagian besar dari mereka yang mengajukan permohonan suaka bukanlah pengungsi. Puluhan ribu imigran Afrika selama beberapa tahun terakhir menjadikan Israel sebagai tujuan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com