Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebanon Terkoyak Imbas Perang Suriah

Kompas.com - 03/01/2014, 01:36 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

BEIRUT, KOMPAS.com - Sebuah bom mobil meledak dan menewaskan empat orang di Beirut, Lebanon, Kamis (2/1/2014). Insiden di Lebanon punya kaitan erat dengan perang di Suriah antara rezim Bashar al-Assad dengan kubu oposisi.

Presiden Lebanon Michel Sleiman mengatakan pelaku pemboman di Beirut, Kamis (2/1/2014), adalah orang-orang yang sama dengan para teroris, pelaku pembunuhan dan perusakan di seluruh Lebanon.

Sleiman dalam pernyataannya menyerukan solidaritas dan dialog di antara para pemimpin Lebanon yang terpecah-belah. Dia pun memerintahkan aparat keamanan untuk melipatgandakan upaya untuk membawa pelaku peledakan ke pengadilan.

Caretaker Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan teroris tak membeda-bedakan sasaran. "Mereka tidak menginginkan stabilitas negara ini. Mereka punya rencana konspirasi keji untuk menenggelamkan Lebanon dalam perselisihan sektarian," ujar dia.

Kedubes AS di Lebanon menulis dalam akun Twitter mereka, "Kami mengutuk pemboman teroris ini. #Dahieh #Beirut Bela sungkawa kami untuk para korban dan keluarga."

Pernyataan lewat Twitter juga ditulis Duta Besar Inggris untuk Lebanon, Tom Fletcher. "Mengutuk serangan hari ini di Beirut dengan korban warga sipil Lebanon."

Serangan bom di Beirut ini merupakan yang keempat setelah Hizbullah mengumumkan dukungan terhadap rezim Bashar al-Assad di Suriah pada April 2013.

Bom ini meledak tak lebih dari sepekan setelah serangan di pusat kota Beirut yang menewaskan delapan orang, dengan Mohammad Chatah merupakan salah satu korban. Chatah adalah mantan Menteri Keuangan Lebanon yang dikenal sebagai pengritik keras Hizbullah dan rezim Assad di Suriah.

Selain dua serangan tersebut, dua bom lain sebelumnya meledak di Kedutaan Iran. Ledakan pertama pada 15 Agustus 2013 menewaskan 27 orang. Sementara ledakan lain tak memakan korban jiwa meskipun 50-an orang terluka.

Mantan Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri, mengatakan rentetan ledakan di Beirut ini adalah kejahatan. Sehari sebelumnya, Rabu (1/1/2014), Menteri Pertahanan Lebanon Fayez Ghosn mengatakan tentara telah menangkap pelaku yang mengklaim sebagai penyerang kedutaan besar Iran.

Kekerasan di Lebanon akhir-akhir ini merupakan imbas dari konflik horisontal di Suriah, negara tetangga. Perpecahan menyeruak di Lebanon, karena sebagian warga pro-rezim Suriah dan sebagian yang lain mendukung kubu oposisi Suriah.

Isu Suriah sangat sensitif di Lebanon, karena hampir selama tiga dekade Suriah menduduki Lebanon dan pendudukan tersebut baru berakhir pada 2005. Meskipun Suriah sudah menarik mundur pasukannya dari Lebanon tetapi Assad masih memiliki pengaruh kuat di sana melalui para sekutunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com