Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikhwanul Muslimin dari Masa ke Masa

Kompas.com - 26/12/2013, 10:23 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber

KAIRO, KOMPAS.com - Pemerintah sementara Mesir, Rabu (25/12/2013), menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Berikut adalah perjalanan gerakan Islam tertua dan terbesar di Mesir tersebut.

Maret 1928:
Ikhwanul Muslimin didirikan di kota Terusan Suez di Ismailiya oleh guru Hassan al-Banna. Visi mereka menentang kolonialisme dan zionisme.

Desember 1948:
Anggota Ikhwanul Muslimin terlibat pembunuhan Perdana Menteri Mahmud Fahmi al-Nuqrashi yang memerintahkan pembubaran organisasi tersebut.

Februari 1949:
Polisi rahasia Mesir membunuh Hassan al-Banna.
A Muslim Bruder assassinates perdana menteri Mahmud Fahmi al - Nuqrashi , yang telah memerintahkan Ikhwan dibubarkan .

Februari 1949:
Polisi rahasia membunuh Banna.

1954-1970:
Ribuan anggota Ikhwanul Muslimin ditangkap dan ditahan di penjara bawah tanan selama pemeritahan Presiden Gamal Abdel Nasser.

1966:
Sayyed Qutb, ulama terkenal Mesir yang juga bergabung ke Ikhwanul Muslimin, dihukum gantung.

1971:
Anwar Sadat, penerus Nasser, memberi amnesti pada para anggota Ikhwanul Muslimin tetapi secara resmi melarang organisasi tersebut. Sejak saat itu Ikhwanul Muslimin mendeklarasikan diri gerakan mereka meninggalkan kekerasan serta beralih ke aktivitas sosial dan akar rumput.

6 Oktober 1981:
Sadat dikabarkan menandatangani perjanjian damai dengan Israel tanpa memberi konsesi pada Palestina, dibunuh kelompok radikal.

1984:
Penerus Sadat, Hosni Mubarak, mengakui Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi keagamaan tetapi menolak eksistensinya sebagai kekuatan politik. Kebijakan ini menjadi jalan bagi Ikhwanul Muslimin membangun kekuatan memunculkan calon independen.

2005:
Kandidat Ikhwanul Muslimin yang maju sebagai calon independen memperoleh seperlima kursi parlemen. Namun pada Pemilu 2010 organisasi ini sama sekali tak mendapat kursi pada putaran pertama dan memboikot putaran kedua karena mensinyalir manipulasi besar-besaran dalam pemilu itu.

Februari 2011:
Kelompok massa mendesak Mubarak mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan pada militer. Ikhwanul Muslimin memakai momentum ini untuk mendirikan sayap politik, Partai Kebebasan dan Keadilan. Partai ini mendapatkan dukungan mayoritas pada pemilu sepanjang 2011-2012 tetapi pengadilan membubarkan parlemen dengan alasan ada manipulasi dalam pemilu.

30 Juni 2012:
Mursi memenangkan 51,73 persen suara dan kemudian pada Juli 2012 disumpah sebagai presiden pertama Mesir yang dipilih melalui pemilu bebas.

3 Juli 2013:
Setelah demonstrasi besar-besaran menuntut pengunduran diri Mursi yang juga ditandingi demonstrasi besar dari para pendukung Mursi, militer mengambil alih kekuasaan. Mursi yang diundang dalam pertemuan di markas militer tak pernah keluar lagi dari sana.

14 Agustus 2013:
Pasukan anti-huru-hara Mesir yang didukung peralatan tempur militer Mesir meratakan tenda-tenda pengunjuk rasa pendukung Mursi. Hampir seribu orang tewas dalam insiden ini.


20 Agustus 2013:
Polisi menahan pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin, Mohamed Badie, yang kemudian diadili dengan tuduhan menghasut kekerasan dan dikenakan dakwaan terkait kematian pengunjuk rasa.

23 September 2013:
Pengadilan melarang Ikhwanul Muslimin beroperasi dan memerintahkan penyitaan aset organisasi tersebut. Keputusan ini diambil sepekan setelah perintah pembekuan aset para pemimpin senior organisasi.

25 Desember 2013:
Pemerintah menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris, dengan menjadikan serangan ke markas polisi di Mansour pada 24 Desember 2013 sebagai alasan. Padahal kelompok radikal Ansar Yerusalem telah mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 16 orang dan melukai 130 yang lain, dengan mayoritas korban tewas adalah polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com